Pidato J. Leimena

"Tindakan ini adalah suatu tindakan historis bagi dunia mahasiswa umumnya dan masyarakat Kristen pada khususnya. GMKI menjadilah pelopor dari semua kebaktian yang akan dan mungkin harus dilakukan di Indonesia. GMKI menjadilah suatu pusat sekolah latihan (leershool) dari orang-orang yang mau bertanggungjawab atas segala sesuatu yang mengenai kepentingan dan kebaikan negara dan bangsa Indonesia. GMKI bukanlah merupakan Gesellschaft, melainkan ia adalah suatu Gemeinschaft, persekutuan dalam Kristus Tuhannya. Dengan demikian ia berakar baik dalam gereja, maupun dalam Nusa dan Bangsa Indonesia. Sebagai bagian dari iman dan roh, ia berdiri di tengah dua proklamasi: Proklamasi Kemerdekaan Nasional dan Proklamasi Tuhan Yesus Kristus dengan Injilnya, ialah Injil Kehidupan, Kematian dan Kebangkitan"

GMKI Komisariat FEB USU

GMKI Komisariat FEB USU
Keluarga besar GMKI Komisariat FEB USU

Selasa, 12 November 2013

AD dan ART

AD dan ART GMKI
ANGGARAN DASAR  GMKI




ANGGARAN DASAR
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia
PEMBUKAAN
Sesungguhnya Yesus Kristus, Anak Allah dan Juruselamat, ialah Tuhan manusia dan alam semesta. Kehadiran-Nya dalam sejarah ialah perbuatan Allah untuk menebus dan menyelamatkan manusia melalui kematian dan kebangkitan-Nya yang menjadikan semuanya baru dan sempurna.
Anugerah-Nya yang dinyatakan dalam karya-Nya memanggil manusia untuk percaya dan mengucap syukur dalam penatalayanan alam semesta, mewujudkan iman, pengharapan dan cinta kasih dalam kehidupan sehari-hari. Roh Kudus menghidupkan persekutuan orang beriman selaku Gereja yang esa, am dan rasuli, yang diutus untuk menyampaikan kabar keselamatan dan pembebasan bagi pembaruan manusia dan alam semesta.
Maka menjadi panggilan dan pengutusan setiap warga gereja yang ditempatkan Tuhan di dalam perjalanan sejarah bangsa dan negara Indonesia, untuk menyatakan kehadiran-Nya dalam pemberitaan-Nya dan kehidupan yang bertanggungjawab bersumber pada Alkitab yang menyaksikan Yesus Kristus ialah Tuhan dan Juruselamat di dalam keesaan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus yang mengerjakan keselamatan manusia untuk mewujudkan kesejahteraan, perdamaian, keadilan dan kebenaran di tengah-tengah Masyarakat, Bangsa dan Negara.
Untuk mewujudkan panggilan dan pengutusan dalam kehidupan dan perkembangan perguruan tinggi dan mahasiswa, maka pada tanggal 9 Februari 1950 Mahasiswa Kristen Indonesia yang melanjutkan usaha Christelijke Studenteen Vereeniging op Java, yang berdiri pada tanggal 28 Desember 1932 di Kaliurang untuk mengikutsertakan Gereja dalam pergerakan oikumene dan perjuangan Bangsa yang dalam revolusi kemerdekaan Indonesia menjelma menjadi Perhimpunan Mahasiswa Kristen Indonesia bersama-sama dengan Christelijke Studenteen Vereeniging pada waktu itu timbul sebagai persekutuan yang baru bersama-sama berjuang menegakkan dan mempertahankan Republik Indonesia, Negara Proklamasi 17 Agustus 1945, kemudian meleburkan diri dan berhimpun dalam satu bentuk persekutuan dengan nama Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia yang bergabung dalam World Student Christian Federation.
Pasal 1
NAMA, TEMPAT DAN WAKTU
1.             Organisasi ini bernama Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia, disingkat GMKI.
2.             Organisasi ini berkedudukan di tempat Pengurus Pusat.
3.             Organisasi ini berdiri untuk waktu yang tidak ditentukan.
Pasal 2
A S A S
 “Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, organisasi ini berasaskan Pancasilasebagai satu-satunya ASAS”
Pasal 3
VISI DAN MISI
1.      Visi Organisasi ini adalah terwujudnya kedamaian, kesejahteraan, keadilan, kebenaran, keutuhan ciptaan dan demokrasi di Indonesia berdasarkan kasih.
2.          Misi organisasi ini adalah:
a.   Mengajak mahasiswa dan warga perguruan tinggi lainnya kepada pengenalan akan Yesus Kristus selaku Tuhan dan Penebus dan memperdalam iman dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari.
b.  Membina kesadaran selaku warga gereja yang esa di tengah-tengah mahasiswa dan perguruan tinggi dalam kesaksian memperbaharui masyarakat, manusia dan gereja.
c.  Mempersiapkan pemimpin dan penggerak yang ahli dan bertanggung  jawab dengan menjalankan panggilan di tengah-tengah masyarakat,  negara, gereja, perguruan tinggi dan mahasiswa, dan menjadi sarana bagi  terwujudnya kesejahteraan, perdamaian, keadilan, kebenaran dan cinta  kasih di tengah-tengah manusia dan alam semesta.
Pasal 4
USAHA
Organisasi ini berusaha mencapai visi dan misinya sejalan dengan asas organisasi
Pasal 5
STATUS DAN BENTUK ORGANISASI
1.    Status : Organisasi ini adalah organisasi yang bersifat gerejawi dan tidak merupakan bagian dari organisasi politik.
2.        Bentuk : Organisasi ini berbentuk kesatuan yang mempunyai cabang-cabang di kota-kota perguruan tinggi di Indonesia.
Pasal 6
KEANGGOTAAN
1.        Yang diterima menjadi anggota ialah mereka yang menerima visi dan misi serta bersedia menjalankan usaha organisasi
2.         Anggota terdiri dari :
a.   Anggota biasa
b.   Anggota luar biasa
c.   Anggota kehormatan
d.   Anggota penyokong
3.         Hak Anggota :
a.   Anggota biasa mempunyai hak suara, hak memilih dan hak dipilih.
b.   Anggota luar biasa mempunyai hak dipilih dan hak usul.
c.   Anggota kehormatan dan anggota penyokong mempunyai hak usul.
4.         Kewajiban Anggota:
a.  Bertanggung jawab mewujudkan visi, misi dan usaha berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga organisasi.
b.   Bertanggung jawab mewujudkan dan membina persekutuan dalam kehidupan organisasi.
Pasal 7
ALAT PERLENGKAPAN ORGANISASI
1.         Organisasi ini mempunyai alat perlengkapan yang terdiri :
a.   Kongres.
b.   Pengurus Pusat
c.   Konperensi Cabang
d.   Badan Pengurus Cabang
2.         Kongres :
a.   Kongres adalah badan tertinggi dalam organisasi.
b.   Kongres berlangsung sekurang-kurangnya satu kali dalam dua tahun.
c.   Kongres berlangsung atas panggilan Pengurus Pusat atau permintaan sekurang-kurangnya dua pertiga jumlah cabang.
3.         Pengurus Pusat (PP) :
a.   Organisasi ini dipimpin oleh Pengurus Pusat.
b.   Pengurus Pusat dipilih oleh Kongres untuk masa kerja dua tahun
4.         Konperensi Cabang (Konpercab) :
a.   Konperensi Cabang adalah badan yang tertinggi dalam cabang.
b.   Konperensi Cabang berlangsung sekurang-kurangnya satu kali dalam dua tahun.
c.   Konperensi Cabang berlangsung atas panggilan Badan Pengurus Cabang atau atas permintaan sekurang-kurangnya dua per tiga jumlah anggota biasa.
5.        Badan Pengurus Cabang (BPC) :
a.   Cabang dipimpin oleh Badan Pengurus Cabang
b.   Badan Pengurus Cabang dipilih oleh Konperensi Cabang untuk masa kerja satu atau dua tahun.
Pasal 8
KEPUTUSAN PERSIDANGAN
a.       Keputusan persidangan organisasi ini diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat dengan hikmah kebijaksanaan, dan jika diperlukan diambil berdasarkan pemungutan suara terbanyak.
b.       Pemungutan suara terbanyak dalam Kongres dilakukan dengan satu cabang satu suara.
Pasal 9
PERBENDAHARAAN
Perbendaharaan organisasi ini diperoleh dari iuran anggota, sumbangan dan pendapatan lain yang sesuai dengan asas, visi dan misi organisasi.
Pasal 10
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
1.      Perubahan Anggaran Dasar organisasi ini berlaku berdasarkan keputusan Kongres dengan persetujuan sekurang-kurangnya tiga per empat jumlah suara utusan yang hadir.
2.    a.     Usul Perubahan Anggaran Dasar dari Cabang sudah disampaikan kepada Pengurus Pusat selambat-lambatnya empat bulan sebelum Kongres.
         b.     Selanjutnya Pengurus Pusat sudah menyampaikan kepada cabang-cabang selambat-lambatnya dua bulan sebelum Kongres.
Pasal 11
PEMBUBARAN
1.      Organisasi ini dibubarkan berdasarkan keputusan Kongres yang khusus berlangsung untuk maksud tersebut yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya tiga per empat jumlah cabang, serta memperoleh persetujuan sekurang-kurangnya tiga per empat dari jumlah utusan yang hadir.
2.     a.     Pengurus Pusat memberitahukan kepada cabang-cabang selambat- lambatnya dua bulan sebelum Kongres Khusus tersebut.
         b.     Kongres Khusus memutuskan mengenai hak milik organisasi.
Pasal 12
ATURAN TAMBAHAN
Hal-hal yang belum tercakup dalam Anggaran Dasar ini diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar.
ANGGARAN RUMAH TANGGA GMKI


ANGGARAN RUMAH TANGGA
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia
 
Pasal 1
U S A H A
1.         Mempertumbuhkan dan memperdalam kehidupan beriman dengan doa,  penelaahan Alkitab, Ibadah, pembinaan persekutuan dan tanggung jawab bagi  perkembangan, pembaharuan bagi keesaan gereja yang am.
2.         Membina kemajuan studi dan riset untuk mengikuti dan menguasai ilmu pengetahuan, mewujudkan panggilan perguruan tinggi mahasiswa dalam mempersiapkan sarjana dan pemimpin yang ahli dan bertanggungjawab bagi pembangunan dan pembaruan untuk mencapai kesejahteraan materil dan spiritual.
3.         Membina pemimpin dan penggerak yang bekerja secara bertanggung jawab terhadap Allah dan manusia di dalam masyarakat, negara, gereja, perguruan tinggi dan mahasiswa bagi terwujudnya perdamaian, keadilan, kesejahteraan, kebenaran dan cinta kasih di tengah-tengah manusia dan alam semesta.
Pasal 2
KEANGGOTAAN
1.         Anggota terdiri dari :
a.         Anggota biasa, yaitu mahasiswa, warga negara Indonesia, yang sedang mengikuti kuliah pada perguruan tinggi di Indonesia sampai dua tahun sesudah tidak menjadi mahasiswa lagi.
b.         Anggota luar biasa, yaitu:
(1)           Bekas anggota biasa
(2)           Bekas mahasiswa dan mahasiswa yang tidak termasuk dalam titik a.
c.         Anggota kehormatan, yaitu mereka yang berjasa kepada organisasi.
d.         Anggota penyokong, yaitu mereka yang bersedia membantu organisasi secara berkala dengan jumlah yang ditentukan oleh Badan Pengurus Cabang.
2.         Penerimaan anggota:
a.         Anggota biasa diterima oleh Badan Pengurus Cabang setelah memenuhi syarat penerimaan anggota.
b.         Anggota luar biasa diterima oleh Badan Pengurus Cabang setelah memenuhi syarat penerimaan anggota.
c.         Anggota kehormatan diangkat oleh Pengurus Pusat atas usul Badan Pengurus Cabang.
d.         Anggota Penyokong diangkat oleh Badan Pengurus Cabang.
3.         Pembebasan keanggotaan berlaku karena:
a.         Meninggal dunia.
b.         Atas permintaannya sendiri secara tertulis kepada Badan Pengurus Cabang.
c.         Dibebaskan sementara oleh Badan Pengurus Cabang, dan yang bersangkutan berhak membela diri dalam Konperensi Cabang.
d.         Dipecat dengan Keputusan Konperensi Cabang, dan yang bersangkutan berhak membela diri dalam Kongres.
4.         Daftar anggota :
            Badan Pengurus Cabang sudah menyerahkan daftar anggota kepada Pengurus  Pusat sekurang-kurangnya satu kali dalam dua tahun, yang diserahkan selambat - lambatnya tiga bulan sebelum Kongres.
Pasal 3
K O N G R E S
1.         Kongres berlangsung dengan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya setengah ditambah satu jumlah Cabang dan sekurang-kurangnya setengah ditambah satu dari jumlah seluruh utusan yang ditentukan.
2.         Utusan-utusan yang menghadiri Kongres mewakli Cabangnya sudah dilantik dan disahkan oleh Pengurus Pusat.
3.         Jumlah utusan Cabang yang menghadiri Kongres diutus sebagai berikut:
1.         25             100      orang anggota diwakili oleh 2 orang utusan
2.         101          200      orang anggota diwakili oleh 3 orang utusan
3.         201          300      orang anggota diwakili oleh 4 orang utusan
4.         301          500      orang anggota diwakili oleh 5 orang utusan
5.         501          700      orang anggota diwakili oleh 6 orang utusan
6.         701          950      orang anggota diwakili oleh 7 orang utusan
7.         951          1.250   orang anggota diwakili oleh 8 orang utusan
8.         1.251       1.750   orang anggota diwakili oleh 9 orang utusan
9.         1.751       dst orang anggota diwakili oleh 10 orang utusan
4.         Kongres dipimpin oleh Majelis Ketua yang terdiri dari utusan-utusan dan unsur Pengurus Pusat yang dipilih oleh Kongres.
5.         Kongres bertugas:
a.         Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi.
b.         Menilai laporan umum Pengurus Pusat.
c.         Menetapkan garis besar program dan garis besar organisasi, kebijaksanaan umum dan anggaran pendapatan dan belanja organisasi.
d.         Memilih Pengurus Pusat.
Pasal 4
PENGURUS PUSAT
1.         Pengurus Pusat sekurang-kurangnya terdiri dari lima orang, yaitu Ketua Umum, Sekretaris Umum dan Bendahara Umum, dan dua orang anggota.
2.         Anggota Pengurus Pusat adalah warganegara Indonesia dan beragama Kristen.
3.         a.   Pengurus Pusat dipilih oleh Kongres dengan sistem pemilihan langsung dan/atau pemilihan formatur.
            b.   Susunan Pengurus Pusat yang dibentuk oleh formatur harus sudah dikirimkan  kepada Cabang-cabang selambat-lambatnya dua bulan sesudah Kongres.
            c.   Selama Pengurus Pusat yang baru belum terbentuk, maka Pengurus Pusat yang  lama tetap bertanggung jawab.
4.         a.   Pengurus Pusat bertanggung jawab kepada Kongres.
            b.   Pengurus Pusat mempersiapkan Kongres.
5.         Ketua Umum dan Sekretaris Umum Pengurus Pusat mewakili organisasi ke dalam dan ke luar.
6.         a.   Pengurus Pusat dapat membentuk dan membubarkan badan pembantu yang  berupa komisi, panitia khusus bagi kelancaran pekerjaannya 
            b.   Pengurus Pusat dapat mengangkat dan membebaskan anggota dan staf yang  ditempatkan dalam badan pembantu tersebut.
7.         Pengurus Pusat bersidang sekurang-kurangnya dua kali dalam satu tahun.
8.         Pergantian Pengurus Pusat harus disertai dengan serah-terima yang selengkap - lengkapnya.
Pasal 5
KONPERENSI CABANG
1.         Konperensi Cabang dipimpin oleh Majelis Ketua yang terdiri dari anggota - anggota yang dipilih oleh Konperensi Cabang.
2.         Konperensi Cabang bertugas:
a.         Menilai laporan Badan Pengurus Cabang dalam melaksanakan Keputusan Kongres, Keputusan Pengurus Pusat dan Keputusan Konperensi Cabang.
b.         Menyusun Program Kerja. Menetapkan struktur, kebijaksanaan dan anggaran pendapatan dan belanja cabang.
c.         Menetapkan masa kerja kepengurusan dan memilih Badan Pengurus Cabang.
3.         Konperensi Cabang bertanggungjawab kepada Pengurus Pusat, melalui Badan Pengurus Cabang.
Pasal 6
BADAN PENGURUS CABANG
1.         Badan Pengurus Cabang sekurang-kurangnya terdiri dari tiga orang yaitu Ketua, Sekretaris dan Bendahara.
2.         Anggota Badan Pengurus Cabang adalah warga negara Indonesia dan beragama  Kristen.
3.         a.   Badan Pengurus Cabang dipilih oleh Konperensi Cabang dengan sistem  Pemilihan langsung dan /atau formatur. 
            b.   Susunan Badan Pengurus Cabang yang telah terbentuk dilantik dan disahkan oleh Pengurus Pusat dan harus dikirimkan kepada anggota-anggota selambat-selambatnya dua bulan setelah pemilihan berlangsung.
4.         a.   Badan Pengurus Cabang bertanggung jawab kepada Konperensi Cabang dan Pengurus Pusat
            b.   Badan Pengurus Cabang mempersiapkan Konperensi Cabang.
5.         Badan Pengurus Cabang bersidang sekurang-kurangnya satu kali dalam dua bulan.
6.         Penggantian Badan Pengurus Cabang harus disertai dengan serah terima yang  selengkap-lengkapnya.
Pasal 7
SAHNYA PERSIDANGAN
Persidangan sah untuk mengambil keputusan apabila jumlah yang hadir sekurang - kurangnya setengah ditambah satu orang dari seluruh anggota persidangan.
Pasal 8
PEMBENTUKAN DAN PEMBUBARAN CABANG
1.         Pembentukan dan pembubaran Cabang dilakukan oleh Pengurus pusat,  diberitahukan kepada cabang-cabang dan dilaporkan kepada Kongres.
2.         Pembentukan cabang dilakukan melalui persyaratan :
a.         Di kota yang terdapat perguruan tinggi.
b.         Sekurang-kurangnya terdapat kesediaan dua puluh lima orang mahasiswa  untuk menjadi anggota dan masing-masing mengajukan permohonan kepada Pengurus Pusat.
c.         Sudah mendapat bimbingan sekurang-kurangnya enam bulan dari cabang yang berdekatan.
3.         Pembubaran cabang dilakukan melalui persyaratan:
a.         Apabila di kota tersebut tidak terdapat lagi perguruan tinggi.
b.         Apabila jumlah anggota kurang dari 25 orang.
c.         Titik a dan b yang termaktub di atas adalah atas sepengetahuan dua cabang  yang berdekatan.
4.         Semua akibat pembubaran cabang menjadi tanggung jawab Pengurus Pusat bersama-sama dengan dua cabang yang berdekatan.
Pasal 9
PERBENDAHARAAN
1.         Anggota diwajibkan membayar iuran atau donasi menurut jumlah yang ditetapkan oleh Kongres.
2.         Cabang diwajibkan sekurang-kurangnya satu kali dalam empat bulan  menyerahkan sebagian dari iuran atau donasi dan pendapatan lainnya kepada  Pengurus Pusat menurut jumlah yang ditetapkan oleh Kongres.
3.         a.   Kongres membentuk Badan Pemeriksa Keuangan yang anggotanya terdiri dari wakil cabang-cabang untuk memeriksa keuangan Pengurus Pusat dan hasil pemeriksaan tersebut dilaporkan kepada Kongres. 
            b.   Badan Pemeriksa Keuangan bekerja secara berkala selama masa kerja Pengurus Pusat di antar dua kongres.
            c.   Kongres menetapkan pedoman kerja Badan Pemeriksa Keuangan.
Pasal 10
LAMBANG DAN MARS
1.         Organisasi ini mempunyai lambang dan mars.
2.         Lambang organisasi terdiri dari:
a.         Bendera
b.         Panji
c.         Topi
d.         Lencana
e.         Pita kepengurusan.
3.         Bendera Organisasi.
a.         Dibuat dari kain berwarna biru laut.
b.         (1)     Berbentuk empat persewgi panjang dengan perbandingan tiga berbanding dua.
            (2)     Ditengah-tengah terdapat gambar GMKI berwarna putih yang terlihat jelas pada kedua sisinya (dengan tulisan terbalik pada salah satu sisi).
            (3)     Perbandingan tinggi lambang dan lebar bendera adalah satu banding dua.
c.         Dipergunakan dalam upacara resmi baik yang bersifat umum, maupun yang  bersifat khusus organisasi bersama-sama dengan bendera Merah Putih.
(1)     Dalam upacara tingkat nasional atau daerah (regional) dipergunakan bendera umum organisasi (bendera GMKI) yang berukuran 270 x 180 cm.
(2)     Dalam upacara tingkat lokal (cabang) dipergunakan bendera cabang yang berukuran 135 x 90 cm.
(3)     Bendera Merah Putih yang dipergunakan bersama-sama dengan bendera organisasi harus mempunyai ukuran yang sama.
4.         Panji Organisasi.
a.         Dibuat dari kain dengan warna dasar abu-abu dan biru tua kehitam-hitaman.
b.         Tali pinggir (tepi) panji dibuat dari kain berwarna putih.
c.         Rumbai-rumbai bawah berwarna putih.
d.         Lebar panji 50 cm dengan perincian 15 cm abu-abu, 20 cm biru tua dan 15 cm abu-abu.
e.         Tinggi panji dari puncak sampai keujung sudut di tengah 80 cm, tinggi kedua sisi (tepi) 60 cm.
f.          Tanda salib dan tulisan dibuat dengan warna putih.
g.         (1)     Panji umum bertuliskan huruf GMKI berwarna putih di bawah tanda salib.
            (2)     Panji cabang bertuliskan huruf GMKI di atas salib dan nama cabang di bawah tanda salib.
5.         Topi organisasi.
a.         Berbentuk bundar (baret) dengan warna dasar biru tua kehitam-hitaman.
b.         Memanjang dari muka ke belakang, ditengah-tengah topi diletakkan kain warna abu-abu dengan lebar bagian muka 8 cm dan lebar bagian belakang 6 cm.
c.         Pada topi organisasi hanya dapat dikenakan lencana organisasi yang berbentuk lambang GMKI yang berwarna putih logam, biru tua dan abu-abu, berukuran (tinggi) 4 cm, pada bagian muka yang berwarna abu-abu.
d.         Dipergunakan dalam setiap kegiatan organisasi baik yang bersifat umum, maupun yang bersifat khusus organisasi.
6.         Lencana Organisasi
a.         Berbentuk perisai (segi lima) dan dibuat dari logam
b.         Ditengah-tengah terletak tanda salib berwarna putih logam diatas dasar cat biru tua.
c.         Tepinya berwarna abu-abu dengan :
            (1)     Tulisan GMKI pada bagian atasnya;
            (2)     Tiga buah garis-garis vertikal pada setiap sayap, dikanan dan kiri, dan garis yang terletak ditengah adalah yang terpanjang;
            (3)     Tulisan “ Ut Omnes Unum Sint” melingkar dari kiri ke kanan, yang masing-masing  berwarna putih logam.
d.         Terdiri dari tiga jenis, yaitu:
            (1)     Lencana dada, dengan tinggi 2,5 cm
            (2)     Lencana topi, dengan tinggi 4 cm
            (3)     Lencana pita kepengurusan (Kordon) dengan tinggi 8 cm.
e.         Dipergunakan dengan ketentuan sebagai berikut ;
            (1)     Lencana dada dikenakan pada dada sebelah kiri.
            (2)     Lencana Topi dikenakan pada baret (topi).
            (3)     Lencana pita kepengurusan (Kordon) dikenakan pada pita kepengurusan.
            (4)     Penggunaan diluar ketentuan ini tidak diperkenankan.
7.         Pita kepengurusan (Kordon) organisasi.
a.         Dibuat dari kain berwarna biru tua dan abu-abu.
b.         Lebar pita (kordon) untuk Pengurus Pusat 7 cm, dengan perincian; 3,5 cm biru tua  dan 3,5 cm abu-abu.
c.         Lebar pita kepengurusan (kordon) untuk Badan Pengurus Cabang: 4,5 cm dengan perincian 1,5 cm abu-abu, 1,5 cm biru tua, dan 1,5 cm abu-abu.
d.         (1)     Dipergunakan melingkari leher dan pada kedua ujungnya diletakkan lencana  pita kepengurusan (Kordon), berukuran 8 cm pada bagian muka. 
            (2)     Bagi Pegurus Pusat warna biru tua terletak disebelah dalam.
e.         Panjang Pita (Kordon) 120 cm
f.          Dipergunakan Pengurus Pusat dan Badan Pengurus Cabang dalam :
            (1)     Upacara resmi organisasi atau lembaga lain selaku wakil organisasi
            (2)     Upacara resmi organisasi tingkat lokal ( cabang), daerah (regional) maupun nasional.
8.         Mars GMKI adalah lagu “MARS GMKI” yang disahkan dalam Kongres X GMKI  tahun 1965 di Manado.
Pasal 11
TINGKAT KEPUTUSAN ORGANISASI
1.         Organisasi ini mempunyai tingkat keputusan dengan urut-urutan dari yang  tertinggi samapi terendah sebagai berikut:
a.         Anggaran Dasar.
b.         Anggaran Rumah Tangga.
c.         Keputusan Kongres
d.         Keputusan Pengurus Pusat
e.         Keputusan Konperensi cabang
f.          Keputusan Badan Pengurus Cabang
2.         Keputusan yang lebih rendah tunduk kepada keputusan yang lebih tinggi sesuai  dengan tingkatan keputusan organisasi.
Pasal 12
P E N U T U P
Hal-hal yang belum tercantum dalam Anggaran Rumah Tangga ini diatur oleh Keputusan  Kongres, Keputusan Pengurus Pusat, Keputusan Konperensi Cabang, Keputusan Badan  Pengurus Cabang. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga GMKI ini tetapkan  oleh Kongres nasional XXIX GMKI pada tanggal 14 Desember 2004 di Pematang  Siantar, Sumatera Utara.





PENJELASAN 
TENTANG  BENTUK  DAN  WARNA  LAMBANG  GMKI



A. Lambang  organisasi  ini terdiri  dari:
1. Bendera  merrah   putih  yang  merupakan bendera  nasional RI.
2. Bendera  organisasi  GMKI  (lihat  ART  GMKI  pasal  10  ayat  3).
3. Panji  organisasi  GMKI  (lihat  ART  GMKI  pasal  10 ayat  4).
4. Topi  organisasi  GMKI  (lihat  ART  GMKI  pasal  10ayat  6).
5. Lencana  organisasi  GMKI  (lihat  ART  GMKI  pasal  10  ayat  6).
6. Pita  kepengurusan  (kordon) (lihat  ART  GMKI  pasal  10  ayat  7).

B. Bentuk  lencana  organisasi  yang  menyerupai  perisai  (segi  lima)  yang dipakai  pada topi,  pita  kepengurusan  (kordon)  dan  dada  sebelah  kiri  adalah  dimaksudkan  sebagai  penghalau  atau  penangkis  setiap  serangan  yang  datang   menyerang  kita.  Lencana  GMKI  yang  berbentuk  perisai  itu  secara  teologis  berfungsi  untuk menangkap  setiap  persoalan  yang  terjadi  ditengah-tengah  masyarakat,  perguruan  tinggi  dan generasi   muda  atau  yang terjadi  ditengah-tengah  kehidupan  bangsa  dan  negara,  kemudian  persoalan-persoalan  tersebut  dijawab  secara  kritis,  kreatif  dan konstruktif  dengan  berlandaskan  kepada  iman  Kristen atau  dijawab  secara Injili.

C. Bentuk  lencana  bersegi  lima  (perisai)  adalah  juga  dalam  pengertian mengungkapkan  lima sisi  kegiatan  atau  yang kita  kenal  sebagai  panca  kegiatan  GMKI  yaitu:  berdoa/beribadat,  belajar, bersaksi,  bersosial  dan berekreasi  (mencipta  ulang)  atau  menemukan  karya-karya  baru.

D. Pada  tiga  garis  tegak lurus  sisi  kiri  dan kanan  lencana  dimaksudkan  sebagai  tri panji  GMKI  yaitu:  Tinggi  Iman, Tinggi  Ilmu  dan Tinggi  Pengabdian.

E. Arti  salib  adalah  arti  penderitaan  Tuhan Yesus  kepada  umat  manusia,  yang telah menderita,  mati  dan  dibangkitkan  untuk  menyelamatkan  manusia  dari  dosa-dosa.  Arti  Salib  bagi  GMKI  dalam  lencana  organisasi  adalah,  bahwa  GMKI  harus  berjuang  dan berkorban  untuk  memperbaharui  kehidupan manusia  dan masyarakat,  menyelamatkan mereka-mereka   yang menderita,  yang mendapat tekanan  ekonomi,  politik, dan pemerkosaan  hak-hak  azasi  manusia,  baik  ditengah-tengah  kehidupan perguruan  tinggi  maupun  ditengah-tengah  kehidupan  masyarakat  luas.

F. Arti  salib  yang berwarna  putih  pada  bendera,  panji  dan lencana  adalah bahwa  dengan  kesucian,  ketulusan    dan  kesungguh-sungguhan,  GMKI  bahkan siap  berkorban  untuk  memperbaharui  dan meningkatkan  kualitas  hidup  manusia  dan masyarakat  demi  masa  depan  yang lebih  baik.

G. Warna  abu-abu  pada topi,  lencana  organisasi  dan  pita  kepengurusan  (kordon)  adalah, bahwa  GMKI  selalu  menghadapi  tantangan-tantangan  ditengah-tengah  pergumulan  bangsa  dan senantiasa  diintai  bahaya   yang  datang  dari  luar.                                             
H. Warna  biru  pada topi  organisasi, bendera   organisasi,  panji  organisasi, lencana  organisasi  adalah artinya  pengharapan.  Pengharapan  dalam pengertian  iman  Kristen    artinya  GMKI  senantiasa  memiliki  keyakinan  yang kuat  bahwa  seluruh  pemikiran,  pernyataan  sikap  atau  seluruh  program  yang dilaksanakan  adalah  mempunyai  hubungan  atau  kaitan  langsung  dengan  kehendak  Tuhan.  Oleh  karena itu,  berdasarkan keyakinan GMKI dalam melaksanakan  missionnya  akan muncul  harapan-harapan baru yang  semuanya  itu  atas kehendak  dan penyertaan  Tuhan  yang menjadikan  semuanya  baru.  Baru  dalam  pengertian  bahwa  manusia, masyarakat,  bangsa dan negara, bahkan  seluruh  umat  manusia dan  dunia  ini  akan  mendapat  pertolongan,  penyertaan  dan anugerah  dari  Tuhan  yang  tidak  pernah  meninggalkan  perbuatan  tangan-Nya  itu.  Bagi  GMKI  pengharapan  itu  diusahakan melalui  seluruh  kegiatan  atau  program-program  yang dapat   mengangkat  harkat  dan martabat  hidup  manusia  menuju  kepada  kehidupan  yang  beradab,  adil,  benar dan sejahtera  lahir dan batin.  Bersamaan  dengan usaha  pengharapan  tersebut  di  atas,  GMKI  tetap  meyakini  bahwa perjuangannya  akan  diberkati  oleh Tuhan  bagi  kepentingan  bangsa  dan negara,  bagi  kepentingan dunia  dan  umat  manusia, sekarang  dan  hari esok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar