Pengurus Komisariat
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA
Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU
Medan
Sekretariat: Jl. Sultan Iskandar Muda No. 107 A 20119 Medan E-mail
: gmkikomisariatfebusu@gmail.com
Resume Diskusi
Mingguan
“Ekonomi
Internasional”
(22 Oktober
2015)
Berbicara
mengenai rupiah erat kaitannya dengan Ekonomi Internasional. Pernyataan rupiah
yang mampu mengalami sedikit kenaikan menjadi Hot Trending sekarang ini. Dimana ada pihak yang merasa diuntungkan
atau dirugikan oleh hal ini.
Jika
telaah kembali mengenai hubungan rupiah dengan dollar, hal ini bias dikaji
dengan teori Ekonomi Internasional. Ekonomi Internasional yang merupakan kajian
ekonomi yang membahas akibat saling ketergantungan antara Negara-negara di
dunia baik dari segi Perdagangan Internasional maupun pasar kredit
Internasional.
Melalui Perdagangan Internasional
inilah akan terjadi pertukaran mata uang guna memperoleh produk atau jasa dari
Negara lain. Pertukaran mata uang rupiah dengan mata uang asing kerap dinamakan
dengan valuta asing. Oleh karena itu, akan muncullah kebutuhan mata uang asing
untuk transaksi internasional.
Dalam
prosesnya, lembaga yang menyediakan valuta asing baik itu yang diselenggarakan money changer maupun dari pihak bank
akan berperan dalam menentukan nilai kurs dari setiap mata uang asing melalui
proses permintaan dan penawaran yang terjadi melalui mekanisme pasar. Misalnya
kegiatan ekspor dan impor. Kegiatan impor akan membuat suatu Negara mengalami
pengutan permintaan terhadap mata uang asing seperti halnya Indonesia yang
bergantung pada mata uang dollar yang sudah menjadi standart mata uang
internasional. Ketergantungan ini apabila tidak dibarengi dengan permintaan
terhadap ruiah sendiri akan mengalami ketimpangan. Ketimpangan tersebut akan
menyebabkan nilai rupiah dapat mengalami perlemahan (revaluasi) dan penguatan
(devaluasi).
Jadi, dapat disimpulkan transaksi
perdagangan internasioanl dapat mempengaruhi cadangan devisa di Indonesia.
Semakin tinggi cadangan devisa di Indonesia maka rupiah akan mengalami
penguatan. Dan semakin sedikit cadangan devisa membuat rupiah mengalami
penurunan atau ketergantungan pada mata uang asing. Selain itu, kondisi rupiah
saat ini bias saja dipengaruhi bukan karena usaha internal dari Indonesia.
Tetapi bisa saja dipengaruhi oelh keadaan atau kebijakan suku bunga dari bank
sentral Amerika Serikat, sebagai penguasa mata uang dunia atau Internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar