Pidato J. Leimena

"Tindakan ini adalah suatu tindakan historis bagi dunia mahasiswa umumnya dan masyarakat Kristen pada khususnya. GMKI menjadilah pelopor dari semua kebaktian yang akan dan mungkin harus dilakukan di Indonesia. GMKI menjadilah suatu pusat sekolah latihan (leershool) dari orang-orang yang mau bertanggungjawab atas segala sesuatu yang mengenai kepentingan dan kebaikan negara dan bangsa Indonesia. GMKI bukanlah merupakan Gesellschaft, melainkan ia adalah suatu Gemeinschaft, persekutuan dalam Kristus Tuhannya. Dengan demikian ia berakar baik dalam gereja, maupun dalam Nusa dan Bangsa Indonesia. Sebagai bagian dari iman dan roh, ia berdiri di tengah dua proklamasi: Proklamasi Kemerdekaan Nasional dan Proklamasi Tuhan Yesus Kristus dengan Injilnya, ialah Injil Kehidupan, Kematian dan Kebangkitan"

GMKI Komisariat FEB USU

GMKI Komisariat FEB USU
Keluarga besar GMKI Komisariat FEB USU

Selasa, 27 Oktober 2015

Resume Penelaahan Alkitab I , Kamis 15 Oktober 2015 Pembicara : Febry Tarigan (STT abdi Sabda).

Pengurus Komisariat
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA
Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU
Medan

Sekretariat: Jl. Sultan Iskandar Muda No. 107 A 20119 Medan E-mail : gmkikomisariatfebusu@gmail.com
Resume Penelaahan Alkitab I
“Eksposisi Tokoh Amos”
(Kamis, 15 Oktober 2015)

            Jika kepada kita ditanyakan , apa kisah dari hidup Amos yang kita ingat? Mungkin tak semua orang mengetahuinya sebab kisahnya termasuk kisah nabi nabi kecil. Di PA I yang sudah diadakan PK FEB USU yang dibawakan oleh Febry Tarigan (STT abdi Sabda) membukakan kepada kita siapa Tokoh Amos itu.
            Amos adalah salah satu tokoh dalam alkitab yang patut menjadi inspirasi kita. Ia bukan berasal dari keluarga yang berpendidikan tinggi dan bukan dari keluarga yang berada. Dalam Amos 7:14 “ Aku ini bukan nabi dan aku ini tidak termasuk golongan nabi, melainkan aku ini seorang peternak dan pemungut buah ara hutan”. Amos adalah orang biasa.ia hanyalah seorang peternak dan pemungut buah ara di hutan yang bertempat tinggal di sebuah desa kecil bernama Tekoa yang termasuk wilayah Yehuda.
            Keadaan Sosial, Di zaman Amos sangatlah makmur (Amos 1:1 ) , rakyat tidak mengalami kelaparan atau kekurangan makanan. Justru rakyat hidup dengan kemewahan , kesenangan dan kepuasan jasmani. Namun segala kemewahan dan kepuasan jasmani itu adalah hal yang semu sebab terjadi ketimpangan seperti ketidakadilan si kaya terhadap si miskin,tanah dikuasai oleh kelompok-kelompok tertentu, orang kaya memeras orang miskin, hakim hakim tidak menjalankan fungsinya dengan baik. Hal inilah yang menjadi keluhan dari Amos.
Keadaan Agama, Pada masa itu agama sangat banyak . hal ini ditunjukkan dari banyaknya kuil-kuil dari para dewa. Imam-iman pada saat tu pun tidak melawan kesalahan yang telah terjadi ditengah-tenah masyarakat Israel,melainkan membiarkan hal itu terjadi bahkan mendukung kesalahan itu. Hal ini merupakan contoh kebutaan rohani pada  masa itu yang membuat Amos gelisah.
            Meski Amos dari kalangan orang ‘bawah’ bukan berarti Amos tidak punya masa depan dan tidak layak dipakai Tuhan. Justru dari kesederhanaannya ini Tuhan memilih Amos untuk alatNya. Tuhan memakai Amos untuk sebuah misi besar yang luar biasa yaitu menyampaikan pesan penting yang berisi teguran dan peringatan kepada bangsa Israel bagian utara yang pada waktu itu sedang berada dipuncak kejayaan (Amos 1 : 1)yang  tidak dibarengi oleh keadaan agama (kondisi rohani) yang baik seperti : kemerosotan rohani,moral dan spiritual (Amos 2:6-7), dosa karena uang , adanya penyembahan berhala (Amos 3: 10) , kebohongan  (Amos 15:12-24), dam berbagai macam kejahatan pada saat itu. Tentu saja dengan kekuatan sendiri, Amos  tidak akan mampu, tapi ada roh Tuhan yang menyertainya.
            Banyak hal yang bisa kita teladani dari Nabi Amos seperti sikap rendah hatinya,rasa tanggung jawabnya, semangat gairahnya dalam bekerja,terlebih ia setia tehadap panggilan Allah. Jika Amos bisa dipakai Tuhan sebagai alatNya tentu saja kita anakNya juga memiliki kesempatan yang sama. Sebab Tuhan tidak pernah memilih seseorang dari fisik ,jabatan, kekayaan dan sebagainya. Setiap orang percaya memiliki kesempatan yang sama untuk dipakai Tuhan sebagai alat kemuliaanNya

            1 Samuel 16 : 7b
            “Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah, manusia melihat apa yang di depan mata ,
             Tetapi TUHAN melihat hati”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar