Pengurus Komisariat
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN
INDONESIA
Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU
Medan
Sekretariat:
Jl. Sultan Iskandar Muda No. 107 A 20119 Medan
E-mail:gmkikomisariatfebusu@gmail.com
Resume Diskusi Tematis I (Rabu, 28 Oktober 2015)
“Fluktuasi Nilai Rupiah”
Keadaan rupiah untuk
saat ini merupakan keadaan yang kedua kalinya mencapai titik diatas Rp14.000
per dolar AS sejak krisis ekonomi tahun1998. Nilai rupiah yang semakin
bergejolak sampai pada awal November terus mengalami pelemahan hingga pada
suatu keadaan yand tak diduga The Federal Reserve atau Bank Sentral AS sebagai
penguasa Dolar yang digunakan untuk mata uang internasional melakukan suatu
tindakan untuk meredam suku bunganya. Keaadaan ini tentunya sangat berpengaruh
besar yang positif pada keaadan rupiah di Indonesia hingga pada pertengahan dan
akhir November rupiah mampu mengalami penguatan sampai mencapai titik atau
level Rp13.500 per Dolar AS. Kebaikan ini juga banyak dipengaruhi oleh
peket-paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan Pemerintah.
Keaadan rupiah yang
bergejolak seperti di atas menunjukkan bahwa posisi rupiah kita sedang dalam
keaadan fluktuatif. Jadi, posisi rupiah yang mengalami fluktuasi biasanya akan
berpengaruh pada sistem perekonomian Indonesia. Pengaruh atau korelasi ini
dapat diukur dari nilai rupiah yang mengalmi fluktuatif tersebut. Secara umum,
untuk mengetahui nilai instrument keuangan dengan jangka waktu spesifik beserta resiko dari instrument keuangan pada
periode tertentu menggunakan standar deviasi yang disebut dengan “Volatilitas”. Jadi, Volatilitas dapat
mengukur atau mendeteksi dispresi dari variabel harga termasuk fluktuasi, variabilitas
keuangan, suku bunga, dan komoditas keuangan. Salah satu alat pengukuran
volatilitas yaitu dengan menggunakan REER(Real
Effective Exchange Rate) yang ditentukan oleh neraca transaksi berjalan,
neraca modal dan tingkat suku bunga pada periode dan jangka waktu tertentu. Jadi,
dengan menggunakan iindikator pengukran Volatilits maka akan dapat diketahui
seberapa jauh, seberapa besar, dan seberapa lama hal itu dapat mempengarhi
variabel lainnya sebuah sistem perekonomian Indonesia.
Dalam sebuah Negara Rezim nilai tukar atau
sistem devisa yang diterapakn sangat mempengaruhi tingkat nilai tukar itu
sendiri atau korelasinya dengan mata uang asing khussnya Dolar AS. Pada mmnya
rezim nilai tukar itu dibedakan atas tiga(3) yaitu :
1.
Fixed system, yaitu dimana mempertahankan nilai tukar
pada level tertentu dan secara konsisten melakukan intervensi pasar.
2.
Intermedite system, yaitu adanya rentan level fluktuasi
nilai tukar yang diizinkan.
3.
Floating system, yaitu sistem yang menyerahkan nilai
tukar secara bebas kepada permintaan dan penawaran pasar tanpa ada intervensi
dari valas secara regler.
Dengan
diterapkannya suatu rezim
tersebut, maka akan menentukan tingkat koefisien korelasi rupiah dengan mata uang asing lainnya
terlebih terhadap Dolar AS.
Fluktasi rupiah tentunya bukan dipandang dari satu
perspektif saja, oleh karena itu fluktasi tersebut tidak hanya berdampak
negatif saja seperti yang biasanya menggeluti pikiran kita, tetapi secara
langsung maupun tidak langsung tetap memiliki efek positif. Efek fluktuasi
rupiah itu jika dipandang dari efek negatifnya dirasakan oleh importir,
produsen penghasil bahan baku impor, maupun pihak perbankan, namun secara tidak
langsung juga dirasakan oleh induustri dalam negeri, UMKM, politik dan sosial
bangsa Indonesia. Selain itu, dampak positifnya dirasakan oleh eksportir dan
usaha pertanian, namun secara tidak langsung juga mempengaruhi kualitas SDA,
baik itu dari pertanian maupun perkebunan.
Keadaan rupiah yang mengalami fluktuasi secara langsung
memang tidak dirasakan dampaknya oleh Mahasiswa. Akan tetapi, sebagai kaum
intelektal ekonom, mahasiswa seharusnya perlu bahkan wajib mengetahui isu-isu
ekonomi seperti apa yang menyebapkan fluktuasi
tersebut, bagaimana dampaknya, serta bagaimana solusi atau cara mengatasinya
dalam bentuk kebijakan, dan hingga pada akhirnya bagaimana kita mengambil sikap
mulai dari hal yang kecil sebagi ekonomi kerakyatan yang mennjkkan hakikat kita
sebagai mahasiswa.
Ut Omnes Unum Sint!
Shalom!
THEMA :
“Persaudaraan yang Menghidupkan (1 Raja Raja 17:7- 24)”
Sub Thema : “Memperkokoh Persekutuan yang Partisipatif
untuk Membangun Keadilan Sosial”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar