Pidato J. Leimena

"Tindakan ini adalah suatu tindakan historis bagi dunia mahasiswa umumnya dan masyarakat Kristen pada khususnya. GMKI menjadilah pelopor dari semua kebaktian yang akan dan mungkin harus dilakukan di Indonesia. GMKI menjadilah suatu pusat sekolah latihan (leershool) dari orang-orang yang mau bertanggungjawab atas segala sesuatu yang mengenai kepentingan dan kebaikan negara dan bangsa Indonesia. GMKI bukanlah merupakan Gesellschaft, melainkan ia adalah suatu Gemeinschaft, persekutuan dalam Kristus Tuhannya. Dengan demikian ia berakar baik dalam gereja, maupun dalam Nusa dan Bangsa Indonesia. Sebagai bagian dari iman dan roh, ia berdiri di tengah dua proklamasi: Proklamasi Kemerdekaan Nasional dan Proklamasi Tuhan Yesus Kristus dengan Injilnya, ialah Injil Kehidupan, Kematian dan Kebangkitan"

GMKI Komisariat FEB USU

GMKI Komisariat FEB USU
Keluarga besar GMKI Komisariat FEB USU

Senin, 11 Januari 2016

Sudut Biru II (17 Desember 2015)

   
Description: C:\Users\Marbun\Documents\STIKERfex.jpgMUNGKIN ENGKAU LUPA
[PEMA, Dimanakah kalian?]
Rekan- rekan mahasiswa. Tahukan kita, Tridharma Perguruan Tinggi dijalankan oleh civitas perguruan tinggi yang sadar diri. Pertama, sadar bahwa civitas perguruan tinggi hanya ada dua, yakni dosen dan mahasiswa. Maka hanya dosen dan mahasiswa lah yang bertanggungjawab sekaligus penentu hidup dan mati nya perguruan tinggi. Kedua, sadar apa yang menjadi peran mahasiswa, dan bagaimana seharusnya peran dosenJika sudah demikian, maka sinergi yang baik antara dosen dan mahasiswa ini dipastikan mampu membangkitkan gairah Tridharma itu. Tentu untuk mempermudah jalan komunikasi yang baik antara mahasiswa dan dosen, hadirlah wakil- wakil mahasiswa di Pemeritahan Mahasiswa (PEMA) dan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa.
Dalam Pembukaan (Mukaddimah) Tata Laksana Organisasi (TLO) paragraf 2 dikatakan :Dengan semangat yang tinggi sebagai kaum muda yang merdeka, bebas dari segala bentuk penjajahan dalam berfikir, tidak terikat dengan berbagai kepentingan serta landasan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian pada masyarakat, maka mahasiswa harus mampu menjadi garda terdepan dalam era yang penuh tantangan dalam upaya mencapai Indonesia yang dicita-citakan.
Pertama, bahwa mahasiswa khususnya PEMA dan MPMF tidak terikat dengan berbagai kepentingan. Kepentingan PEMA dan MPMF adalah kepentingan mahasiswa secara umum. Sehingga PEMA dan MPMF diharamkan mengedepankan kepentingan pribadi ataupun kelompok tertentu, harus bebas dari intervensi birokrasi (Dekan dan wakil- wakilnya), inklusif, serta transparan. Tetapi kenyataan yang ada, PEMA dan MPMF ‘mati ditelan asap’. Api tak tampak, tapi asap terlihat. Semangat kampanye dalam Pemira lenyap seketika menjabat. Teriakan- teriakan saat kampanye redup perlahan. Kebodohan semakin dipertontonkan dan hanya kehancuran yang terlihat. Dimana sebenarnya peran PEMA yang katanya menampung aspirasi mahasiswa tetapi hanya tertawa- tawa, duduk santai, sambil mengerjakan tugas kuliah di sekretariat nya?
 Mungkin mereka lupa, kedudukan yang mereka kejar- kejar dengan penuh gairah dan semangat adalah kedudukan suci. Tetapi mereka tetap tertawa- tawa dan berjalan santai seolah tanpa dosa saat program kerja tidak berjalan, saat seminar- seminar yang menjadi andalan nya tidak dirasakan mahasiswa lain, saat laporan pertanggungjawaban tidak dibuat, saat keterbukaan informasi ditutup rapat. Dalam TLO pasal 29, tugas dan wewenang PEMA-fakultas  adalah menjalankan program, berkoordinasi dengan Himpunan Mahasiswa Departemen (HMD), membuat laporan pertanggungjawaban, dan menjadi perwakilan mahasiswa dalam mengambil kebijakan. Survey yang dilakukan dengan melibatkan 120 respoden, membuktikan bahwa 69 % mahasiswa sadar bahwa PEMA-F dan MPMF itu ada, 70% menunjukkan bahwa mereka tidak berdampak bagi mahasiwa, dan 83% menunjukkan mereka gagal menjadi wadah aspirasi bagi mahasiswa. Dan parahnya lagi, tidak sedikit yang tidak mengetahui apa itu PEMA dan MPMF, siapa itu gubernur mahasiswa, dan apa fungsi mereka. Kedua, seluruh organisasi mahasiwa intern kampus termasuk PEMA dan MPMF dirancang untuk membantu perguruan tinggi dalam menjalankan Tridharma-nya. Pendidikan, dimana PEMA dan MPMF harus mendorong terciptanya sebuah pemandangan kaum- kaum terdidik. Ciptakan sebuah pemandangan dimana mahasiswa sibuk berdiskusi, membaca buku, menulis dan berkreasi di setiap sudut kampus. Penelitian, dimana PEMA dan MPMF harus menjadi motor bagi penelitian dan riset.
Pengabdian masyarakat, dimana PEMA dan MPMF harus mendorong mahasiswa yang inklusif bukan eksklusif. Mahasiswa harus memperhatikan sekelilingnya ;masyarakat, lingkungan, serta kehidupan disekitarnya. Ciptakan sebuah hubungan yang baik dengan masyarakat dan pemerintah daerah untuk membangun daerah di sekitar kita dalam rangka pembangunan dan pemberantasan kemiskinan.
 PEMA dan MPMF tidak diharapkan berjuang mengubah moral dan gaya hidup semua mahasiswa, tetapi mengusahakan sebuah kebiasaan yang memang seharusnya dibiasakan oleh mahasiswa. Tentu semangat ini harus dilandasi dengan cara berpikir yang progresif, mandiri, dan penuh rasa optimis. Jiwa- jiwa pesimisme dan mental penakut harus jauh dari semua unsur- unsur PEMA dan MPMF. Mereka duduk disana memang untuk mengurusi mahasiswa lain nya. Berani maju, berani berbuat, dan berani bertanggungjawab! Jika tidak berani berbuat jangan maju! Sebab hal ini akan memicu munculnya ‘jabatan hampa’  yang belakangan menerpa kampus kita
Rekan- rekan mahasiswa. Itulah fenomena serta kritik dan saran yang diperuntukkan bagi seluruh civitas kampus, fakultas tercinta, dan rekan- rekan seperjuangan. Di akhir tulisan ini saya ingin mengutip sebuah pernyataan Soe Hok Gie [seorang mahasiswa yang aktif menentang kediktatoran pemimpin pada masanya dan yang terkenal dengan “Catatan seorang Demonstran”]
“Lebih baik diasingkan daripada menyerah terhadap kemunafikan! Lebih baik diasingkan daripada hidup dalam kemunafikan!”
“Mendiamkan kesalahan adalah kejahatan.”
Salam kasih bagi kita semua..
HIDUP MAHASISWA!!!                                                                                                                      
GMKI KOMS.FEB USU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar