Resume
Penelaahan Alkitab II
“Membenarkan Diri Sendiri”
(Roma 2 : 1 – 16)
(Senin,
07 Desember 2015)
Banyak orang Kristen tidak memahami Firman Tuhan secara utuh
dan benar. Kebanyakan hanya memaknainya
secara emosional dan tidak kontekstual sehingga implementasi dari Firman Tuhan
tersebut cenderung tidak sesuai dengan kebenaran yang terkandung didalamnya.
Sering kita membaca Firman Tuhan untuk kepentingan diri kita sendiri dan untuk
membenarkan diri kita sendiri. Sehingga setiap kita perlu diberi pemahaman
bahwa Firman Tuhan memiliki kebenaran sejati yang tidak boleh kita tinjau dari
sudut pandang manusia. Oleh karena itu,dalam PA II yang dibawakan oleh Pdt. Beltazar
Nainggolan, M.Th di Sekretariat Taktis GMKI FEB USU mendiskusikan mengenai hal
membenarkan diri sendiri. Surat
Roma adalah satu-satunya surat yang ditulis oleh Paulus kepada Jemaat yang
belum dikenalnya. Surat yang ditulis pada perjalanan Misi yang ketiga, dalam
perjalanan dari Mekadonia menuju daerah Yunani sebelum bertolak ke Yerusalem,
sehingga kemungkinan Paulus masih tinggal di Korintus saat menulis surat kepada
jemaat di Roma. Tujuannya untuk menegakkan orang-orang percaya di Roma dalam kebenaran-kebenaran
yang agung ( Roma 1:10-15 ; 15:20-32). Sehingga Surat Paulus kepada jemaat di
Roma lebih bersifat objektif.
Keadaan
masyarakat Yahudi di zaman itu ialah orang-orang yang mau main hakim terhadap
orang lain tanpa menyadari bahwa mereka pun berlaku sama dengan orang lain
tersebut. Mereka membenarkan diri mereka dengan menghakimi orang lain melalui
hukum taurat, sunat, dan kitab suci yang berharga, padahal semua itu tidaklah membebaskan
mereka dari sikap hati yang tepat. Kebenarannya adalah semua orang dapat
dituntut dihadapan pengadilan Allah baik orang Yahudi maupun orang kafir dan
kenyataannya kedua-duanya telah menjadi hamba dosa.
Dalam
pasal 1:18-32, Paulus membuktikan bahwa orang kafir patut dihukum dan murka
Allah sedang dinyatakan kepada mereka. Tetapi pada pasal 2 ini Paulus menunjukkan
bahwa “orang baik” (2:1-16) dan “orang beragama” (2:17-38) juga berdosa. “Orang
baik” yang berusaha mencapai keselamatan melalui perbuatan dan kebenarannya
sendiri.
Dalam Roma pasal 2 dijelaskan ciri-ciri orang
baik yang berdosa,antara lain : Kecenderungan menghakimi / Gambar diri yang
rusak ( ay 1-3 ) , memiliki kekerasan hati /susah diatur (ay 4-5), mencari
kepentingan sendiri / egois ( ay 8a ), tidak taat pada kebenaran ( ay 8b ),
Hidup dibawah murka Allah ( ay 8 ).
Setiap
Manusia sudah jatuh dalam dosa, sudah rusak dan hancur, baik secara spiritual
maupun secara moral. Manusia tidak dapat membenarkan dirinya sendiri dengan
pembenarannya sendiri, manusia tidak dapat diselamatkan karena perbuatan
baiknya. Hanya Yesus yang dapat menyelamatkan manusia dari dosa. Sehingga tidak
seorang pun yang benar, berakal budi dan selamat. Oleh karena itu manusia harus
hidup menurut kebenaranNya. Alkitab adalah kebenaran yang harus menjadi dasar
hidup orang Kristen, namun Firman Tuhan tidak boleh seenaknya dipergunakan
untuk membenarkan perbuatan kita sendiri, melainkan Firman Tuhan adalah indikator
untuk mengetahui kebenaran dari apa yan kita perbuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar