Resume DiskusiAlkitabiah II
Nobody’s Born Gay
(Sabtu,
20 Februari 2016)
Belakanganiniistilah
LGBT di Indonesia telahmenyitabanyakperhatiankhususdariberbagaikalangan.Banyakpro – kontradaribeberapakelompok,
namuntaksedikitjugabanyak yang belumbisamengambilsikappadakasusini.Olehkarenaitupadatanggal
20 Februari 2016, telahdiadakanDiskusiAlkitabiah yang membahasmengenaihaliniyangdibawakanolehPdt.
John Sitopu, S. Th. (STT AbdiSabda)
TAK ADA MANUSIA YANG HOMO !
Pernyataaninibenaradanya.DalamkitabKejadian
2:18, Tuhanberfirman: tidakbaik, kalaumanusiaituseorangdirisaja.
Akuakanmenjadikanpenolongbaginya, yang sepadandengan dia.Allah yang
konsisten tahu bahwa manusia itu tidak boleh hidup sendiri, dia memerlukan
pasangan hidup yang disebut dengan penolong. Penlong yang dimaksud dalam hal
ini lebih diuraikan sebagai perempuan atau istri. Sehingga sifat dan hakiki
menyatakan bahwa penciptaan Allah akan manusia ialah HETERO SEKSUAL, bukan HOMO
SEKSUAL.
Tuhanmenciptakanmanusiasebagaimahluk yang paling tinggikedudukannyadan
paling muliadibandingkanciptaanNya yang lain. Ia tidakhanyamenjadikannyabaik (meod) tetapisungguhamatbaik (tov
meod) [Kejadian 1:31]. Kalau ada yang menyatakan bahwa ada yang terlahir homo
seksual, apakah ini kekeliruan dari Allah? Mungkinkah Sang Penciptayang maha
sempurna itu salahmenciptakanciptaanNya
yang tertinggidantermuliaini ?
Sang pencipta tidak mungkin keliru.
Lalu, jika memang tidak ada manusia yang tercipta atau terlahir homoseksual,
mengapa pada kenyataannya tidak sedikit manusia yang menjadi homoseksual? Ada
beberapa faktor lingkungan yang dapat menyebabkan manusia jatuh kedalam homo
seksual, yaitu:
a.
Tindakan ibu yang terlalu berlebihan
dalam melindungi sang anak.
b.
Gambaran-gambaran atau penyingkapan
terhadap laki-laki maupun perempuan yang akhirnya memaksakannya masuk kedalam
rangsangan dan praktek homoseksual.
c.
Melalui film dan majalah-majalah pornografi
homoseksual.
d.
Ketidakmampuan mengatasi kepahitan
hidup/luka batin.
e.
Kesulitan ekonomi yang pada akhirnya
mendorong manusia melakukan penyimpangan.
Secara Alkitabiah, praktek LGBT ini
tidaklah benar. Dihadapan Tuhan, atas nama apapun, LGBT adalah dosa, sekalipun
hal itu atas nama cinta. Dan kita perlu menyadari bahwa dosa homoseksual adalah
sama dengan dosa-dosa lainnya yang dapat menghalangi kita untuk menjadi seperti
yang Tuhan inginkan. Dalam I Korintus 6:9-11, Rasul Paulus dengan terbuka
mengatakan bahwa perilaku menyimpang ini tidak mendapat bagian dalam kerajaan
Allah.
Sebagai kader
GMKI kita harus menyatakan komitmen bahwa kita harus mengambil sikap
berpartisipasi dalam upaya memberi penyadaran dan pemahaman yang benar sesuai
dasar iman kita. Kita boleh memusuhi penyimpangannya tapi bukan oknumnya,
karena ingatlah bahwa mereka juga saudara dan sesama kita yang harus tetap
dikasihi, dilindungi, dan dihargai sebagai sesama ciptaan Tuhan Allah kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar