Pidato J. Leimena

"Tindakan ini adalah suatu tindakan historis bagi dunia mahasiswa umumnya dan masyarakat Kristen pada khususnya. GMKI menjadilah pelopor dari semua kebaktian yang akan dan mungkin harus dilakukan di Indonesia. GMKI menjadilah suatu pusat sekolah latihan (leershool) dari orang-orang yang mau bertanggungjawab atas segala sesuatu yang mengenai kepentingan dan kebaikan negara dan bangsa Indonesia. GMKI bukanlah merupakan Gesellschaft, melainkan ia adalah suatu Gemeinschaft, persekutuan dalam Kristus Tuhannya. Dengan demikian ia berakar baik dalam gereja, maupun dalam Nusa dan Bangsa Indonesia. Sebagai bagian dari iman dan roh, ia berdiri di tengah dua proklamasi: Proklamasi Kemerdekaan Nasional dan Proklamasi Tuhan Yesus Kristus dengan Injilnya, ialah Injil Kehidupan, Kematian dan Kebangkitan"

GMKI Komisariat FEB USU

GMKI Komisariat FEB USU
Keluarga besar GMKI Komisariat FEB USU

Senin, 29 Februari 2016

Resume Diskusi Alkitabiah II Nobody’s Born Gay (Sabtu, 20 Februari 2016)

Resume DiskusiAlkitabiah II
Nobody’s Born Gay      
(Sabtu, 20 Februari 2016)

Belakanganiniistilah LGBT di Indonesia telahmenyitabanyakperhatiankhususdariberbagaikalangan.Banyakpro – kontradaribeberapakelompok, namuntaksedikitjugabanyak yang belumbisamengambilsikappadakasusini.Olehkarenaitupadatanggal 20 Februari 2016, telahdiadakanDiskusiAlkitabiah yang membahasmengenaihaliniyangdibawakanolehPdt. John Sitopu, S. Th. (STT AbdiSabda)
            TAK ADA MANUSIA YANG HOMO !
            Pernyataaninibenaradanya.DalamkitabKejadian 2:18, Tuhanberfirman: tidakbaik, kalaumanusiaituseorangdirisaja. Akuakanmenjadikanpenolongbaginya, yang sepadandengan dia.Allah yang konsisten tahu bahwa manusia itu tidak boleh hidup sendiri, dia memerlukan pasangan hidup yang disebut dengan penolong. Penlong yang dimaksud dalam hal ini lebih diuraikan sebagai perempuan atau istri. Sehingga sifat dan hakiki menyatakan bahwa penciptaan Allah akan manusia ialah HETERO SEKSUAL, bukan HOMO SEKSUAL.
            Tuhanmenciptakanmanusiasebagaimahluk yang paling tinggikedudukannyadan paling muliadibandingkanciptaanNya yang lain. Ia tidakhanyamenjadikannyabaik (meod) tetapisungguhamatbaik (tov meod) [Kejadian 1:31]. Kalau ada yang menyatakan bahwa ada yang terlahir homo seksual, apakah ini kekeliruan dari Allah? Mungkinkah Sang Penciptayang maha sempurna itu salahmenciptakanciptaanNya yang tertinggidantermuliaini ?
            Sang pencipta tidak mungkin keliru. Lalu, jika memang tidak ada manusia yang tercipta atau terlahir homoseksual, mengapa pada kenyataannya tidak sedikit manusia yang menjadi homoseksual? Ada beberapa faktor lingkungan yang dapat menyebabkan manusia jatuh kedalam homo seksual, yaitu:
a.       Tindakan ibu yang terlalu berlebihan dalam melindungi sang anak.
b.      Gambaran-gambaran atau penyingkapan terhadap laki-laki maupun perempuan yang akhirnya memaksakannya masuk kedalam rangsangan dan praktek homoseksual.
c.       Melalui film dan majalah-majalah pornografi homoseksual.
d.      Ketidakmampuan mengatasi kepahitan hidup/luka batin.
e.       Kesulitan ekonomi yang pada akhirnya mendorong manusia melakukan penyimpangan.
            Secara Alkitabiah, praktek LGBT ini tidaklah benar. Dihadapan Tuhan, atas nama apapun, LGBT adalah dosa, sekalipun hal itu atas nama cinta. Dan kita perlu menyadari bahwa dosa homoseksual adalah sama dengan dosa-dosa lainnya yang dapat menghalangi kita untuk menjadi seperti yang Tuhan inginkan. Dalam I Korintus 6:9-11, Rasul Paulus dengan terbuka mengatakan bahwa perilaku menyimpang ini tidak mendapat bagian dalam kerajaan Allah.
Sebagai kader GMKI kita harus menyatakan komitmen bahwa kita harus mengambil sikap berpartisipasi dalam upaya memberi penyadaran dan pemahaman yang benar sesuai dasar iman kita. Kita boleh memusuhi penyimpangannya tapi bukan oknumnya, karena ingatlah bahwa mereka juga saudara dan sesama kita yang harus tetap dikasihi, dilindungi, dan dihargai sebagai sesama ciptaan Tuhan Allah kita.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar