Pidato J. Leimena

"Tindakan ini adalah suatu tindakan historis bagi dunia mahasiswa umumnya dan masyarakat Kristen pada khususnya. GMKI menjadilah pelopor dari semua kebaktian yang akan dan mungkin harus dilakukan di Indonesia. GMKI menjadilah suatu pusat sekolah latihan (leershool) dari orang-orang yang mau bertanggungjawab atas segala sesuatu yang mengenai kepentingan dan kebaikan negara dan bangsa Indonesia. GMKI bukanlah merupakan Gesellschaft, melainkan ia adalah suatu Gemeinschaft, persekutuan dalam Kristus Tuhannya. Dengan demikian ia berakar baik dalam gereja, maupun dalam Nusa dan Bangsa Indonesia. Sebagai bagian dari iman dan roh, ia berdiri di tengah dua proklamasi: Proklamasi Kemerdekaan Nasional dan Proklamasi Tuhan Yesus Kristus dengan Injilnya, ialah Injil Kehidupan, Kematian dan Kebangkitan"

GMKI Komisariat FEB USU

GMKI Komisariat FEB USU
Keluarga besar GMKI Komisariat FEB USU

Rabu, 27 April 2016

Resume Penelahan Alkitab (Ada Apa Dengan Doa-Puasa? ) Sabtu, 02 April 2016



PENGURUS KOMISARIAT
         GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA
         Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU
        Medan

      Sekretariat: Jl. Sultan Iskandar Muda No. 107 A 20119 Medan E-mail : gmkikomsfebusu@gmail.com
 


Resume Penelahan Alkitab
(Ada Apa Dengan Doa-Puasa? )
Sabtu, 02 April 2016

Sesungguhnya adalah hal yang sangat aneh, apabila kita melakukan sesuatu tetapi kita tidak tahu dasar sebenarnya yang hakiki. Tidak sedikit orang Kristen melakukan sesuatu itu tanpa memahami secara utuh hukum dan konsep yang sesungguhnya dan adapula yang tidak memahami sama sekali sehingga tidak melakukannya. Doa-Puasa adalah salah satu hal itu. Kita bahkan tidak memahami bagaimana cara, hukum dan konsep sesungguhnya. Oleh karena itu bersama dengan Vigo Sitompul, S.Th. kita akan menelisik sebenarnya mengenai doa dan puasa.
Firman Tuhan memerintahkan kita untuk berdoa. (Luk. 18:1 ;Kis. 6:4 ; Mar. 14:38). Kita berdoa, agar memilki persekutuan dengan Tuhan, mendapat pmeeliharaan secara rohani dan menerima kekuatan untuk mengalami kehidupan yang berkemenangan dan tetap memiliki keberanian untuk menjadi Saksi Kristus. Doa ’membebaskan’ kuasa Allah yang besar untuk mengubah alam, masyarakat dan negara. ada beberapa unsur dasar di dalam komunikasi kita dengan Tuhan, yaitu
·         Penyembahan :
Menyembah Tuhan berarti memuji dan memuliakan Tuhan, menghormati dan meninggikan Dia di dalam hati dan pikiran kita, serta dengan mulut bibir kita.
·      Mengucap syukur :
Adalah suatu sikap bersyukur kepada Tuhan untuk keberadaan-Nya dan berkat-berkat yang telah kita nikmati, karena kita adalah milik-Nya.
·      Pengakuan :
Apabila kita mengawali doa kita dengan penyembahan, maka Roh Kudus memiliki kesempatan untuk menyatakan kesalahan dosa kita, dan harus kita akui dengan ketulusan hati.
·      Permohonan :
Permohonan meliputi doa untuk kebutuhan kita, atau syafaat untuk orang lain. Berdoa agar hidup rohani kita diperbaharui, selalu peka dan bersedia dikuasai oleh Roh Kudus.
Yesus menganjurkan murid-murid-Nya untuk berpuasa (Mat. 6:16-18 ; 9:14,15). Bagi Dia, yang menjadi perhatian adalah seorang percaya berpuasa dan mengimaninya, dan bukan kalau mereka mau berpuasa. Dengan berdoa dan berpuasa, kita merendahkan diri di hadapan Tuhan, hingga Roh Kudus bekerja didalam hidup kita (2 Taw. 7:14). Hal yang paling mendasar dalam mempersiapkan diri secara rohani untuk masuk dalam doa dan puasa adalah pertobatan. Sebab dosa yang belum diakhiri akan menghambat doa-doa kita.
Saat berpuasa pun, kita menyediakan waktu yang lebih intens untuk bersama Tuhan, berdoa dan  merenungkan FirmanNya dan “mencari wajahNya”. Puasa kita bukanlah mengenai makan atau tidak makan, tetapi bagaimana disepanjang puasa kita semakin menikmati Tuhan (Yohanes 14:21). Hakikat puasa yang sebenarnya, yaitu disertai pertobatan (Yes. 58:3-5; 6-14). Doa-puasa tidak merubah kehendak Allah.
 Dengan kata lain, doa-puasa bukanlah cara untuk ‘membujuk’ Tuhan untuk merubah keputusan dan kehendakNya, karena doa-puasa kita tidak dapat menggeser hal-hal yang mutlak dari Allah (II Sam. 12:13-23, I Raj. 21:7-10). Jadi, doa puasa sebenarnya juga berfungsi untuk mencari kehendak atau rencana Allah secara lebih mendalam. Tujuannya kita berpuasa :
1)     Untuk menyatakan rasa kasih kita kepada Tuhan Yesus
2)     Untuk merendahkan diri di hadapan Allah
3) Untuk mendisiplinkan tubuh kita dari keinginan duniawi, salah satu cara untuk menyangkal diri.
4) Untuk menambah rasa simpati kepada sesama, agar bisa merasakan penderitaan orang lain.
5) Untuk meminta jawaban Tuhan atas permasalahan kita.
6) Untuk mengusir jenis setan tertentu yang hanya bisa diusir dengan doa puasa..

   Puasa dalam PL yang dilakukan secara rutin oleh bangsa Israel adalah untuk menantikan kedatangan Mesias, Penyelamat bangsa Israel yang dijanjikan dalam kitab Taurat dan kitab para nabi. Sedangkan dalam PB, Mesias telah datang dan berkarya. Artinya Keselamatan sudah datang, dan kita berpuasa untuk menjaga keselamatan yang sudah kita miliki.
Ada beberapa jenis puasa yang tercatat idalam Kitab Suci (Alkitab),misalnya dalam Pejanjian Lama (PL) :
1) Puasa Musa, 40 hari 40 malam tidak makan dan tidak minum (Kel 24:16 dan Kel 34:28)
2)  Puasa Daud, tidak makan dan semalaman berbaring di tanah (2 Sam 12:16)
3)  Puasa Elia, 40 hari 40 malam berjalan kaki (1 Raj 19:8)
4)  Puasa Ester, 3 hari 3 malam tidak makan dan tidak minum (Est 4:16)
5)  Puasa Ayub, 7 hari 7 malam tidak bersuara (2:13)
6) Puasa Daniel, 10 hari hanya makan sayur dan minum air putih (Dan 1:12), doa dan puasa (Dan 9:3), berkabung selama 21 hari (Dan 10:2)
7) Puasa Yunus, 3 hari 3 malam dalam perut ikan (Yunus 1:17)
8) Puasa Niniwe, 40 hari 40 malam tidak makan, tidak minum dan tidak berbuat jahat (Yunus 3:7)
Dan puasa yang tercatat dalam Perjanjian Baru (PB):
1)    Puasa Yesus, 40 hari 40 malam tidak makan (Mat 4:2)
2)    Puasa Yohanes pembabtis, tidak makan dan tidak minum (Mat 11:18)



Regular Pentagon: Puasa bukan untuk menunjukkan eksistensi diri melainkan untuk menyangkal diri dan melawan keinginan daging
Berdoa artinya menjalin komunikasi yang baik dan kedekatan antara Bapa dan anakNya
 























THEMA          : “Persaudaraan yang Menghidupkan (1 Raja Raja 17:7- 24)
Sub Thema      : “Memperkokoh Persekutuan yang Partisipatif untuk Membangun Keadilan Sosial”
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar