PENGURUS KOMISARIAT
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA
Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU
Medan
Sekretariat: Jl. Sultan Iskandar Muda No.
107 A 20119 Medan E-mail : gmkikomsfebusu@gmail.com
Resume Penelahan Alkitab
(Ada Apa Dengan Doa-Puasa? )
Sabtu, 02 April 2016
Sesungguhnya
adalah hal yang sangat aneh, apabila kita melakukan sesuatu tetapi kita tidak
tahu dasar sebenarnya yang hakiki. Tidak sedikit orang Kristen melakukan
sesuatu itu tanpa memahami secara utuh hukum dan
konsep yang sesungguhnya dan adapula yang tidak memahami sama sekali sehingga tidak melakukannya. Doa-Puasa adalah
salah satu hal itu. Kita bahkan tidak memahami bagaimana
cara, hukum dan konsep sesungguhnya. Oleh karena itu bersama dengan Vigo
Sitompul, S.Th. kita akan menelisik sebenarnya mengenai doa dan puasa.
Firman Tuhan memerintahkan kita untuk
berdoa. (Luk. 18:1 ;Kis. 6:4 ; Mar. 14:38). Kita berdoa, agar memilki
persekutuan dengan Tuhan, mendapat pmeeliharaan
secara rohani dan menerima kekuatan untuk mengalami kehidupan yang
berkemenangan dan tetap memiliki keberanian untuk menjadi Saksi Kristus. Doa
’membebaskan’ kuasa Allah yang besar untuk mengubah alam, masyarakat dan
negara. ada beberapa unsur dasar di dalam
komunikasi kita dengan Tuhan, yaitu
·
Penyembahan :
Menyembah Tuhan berarti
memuji dan memuliakan Tuhan, menghormati dan meninggikan Dia di dalam hati dan
pikiran kita, serta dengan mulut bibir kita.
· Mengucap syukur :
Adalah suatu sikap bersyukur
kepada Tuhan untuk keberadaan-Nya dan berkat-berkat yang telah kita nikmati,
karena kita adalah milik-Nya.
· Pengakuan :
Apabila kita mengawali doa
kita dengan penyembahan, maka Roh Kudus memiliki kesempatan untuk menyatakan
kesalahan dosa kita, dan harus kita akui dengan ketulusan hati.
· Permohonan :
Permohonan meliputi doa
untuk kebutuhan kita, atau syafaat untuk orang lain. Berdoa agar hidup
rohani kita diperbaharui, selalu peka dan bersedia dikuasai oleh Roh Kudus.
Yesus
menganjurkan murid-murid-Nya untuk berpuasa (Mat. 6:16-18 ; 9:14,15). Bagi Dia,
yang menjadi perhatian adalah seorang
percaya berpuasa dan mengimaninya, dan
bukan kalau mereka mau berpuasa. Dengan berdoa dan berpuasa, kita
merendahkan diri di hadapan Tuhan, hingga Roh Kudus bekerja didalam hidup kita (2 Taw.
7:14). Hal yang paling mendasar dalam
mempersiapkan diri secara rohani untuk masuk dalam doa dan puasa adalah pertobatan. Sebab dosa yang
belum diakhiri akan menghambat doa-doa kita.
Saat berpuasa pun, kita menyediakan waktu yang lebih
intens untuk bersama Tuhan, berdoa dan
merenungkan FirmanNya dan “mencari wajahNya”. Puasa kita bukanlah
mengenai makan atau tidak makan, tetapi bagaimana disepanjang puasa kita
semakin menikmati Tuhan (Yohanes 14:21). Hakikat puasa
yang sebenarnya, yaitu disertai pertobatan (Yes.
58:3-5; 6-14). Doa-puasa tidak merubah kehendak Allah.
Dengan kata
lain, doa-puasa bukanlah cara untuk ‘membujuk’ Tuhan untuk merubah keputusan dan
kehendakNya, karena
doa-puasa kita tidak dapat menggeser
hal-hal yang mutlak dari Allah (II
Sam. 12:13-23, I Raj. 21:7-10). Jadi, doa puasa sebenarnya juga
berfungsi untuk mencari kehendak atau rencana
Allah secara lebih mendalam. Tujuannya
kita berpuasa :
1)
Untuk
menyatakan rasa kasih kita kepada Tuhan Yesus
2)
Untuk
merendahkan diri di hadapan Allah
3) Untuk mendisiplinkan tubuh kita dari
keinginan duniawi, salah satu cara untuk menyangkal diri.
4) Untuk
menambah rasa simpati kepada sesama, agar bisa merasakan penderitaan orang lain.
5) Untuk meminta jawaban Tuhan atas permasalahan kita.
5) Untuk meminta jawaban Tuhan atas permasalahan kita.
6) Untuk mengusir jenis setan tertentu yang
hanya bisa diusir dengan doa puasa..
Puasa
dalam PL yang dilakukan secara rutin oleh bangsa Israel adalah untuk menantikan
kedatangan Mesias, Penyelamat bangsa Israel yang dijanjikan dalam kitab Taurat
dan kitab para nabi. Sedangkan dalam PB, Mesias telah datang dan berkarya.
Artinya Keselamatan sudah datang, dan kita berpuasa untuk menjaga keselamatan
yang sudah kita miliki.
Ada beberapa jenis puasa yang
tercatat idalam Kitab Suci (Alkitab),misalnya dalam Pejanjian Lama (PL) :
1) Puasa
Musa, 40 hari 40 malam tidak makan dan tidak minum (Kel 24:16 dan Kel 34:28)
2) Puasa
Daud, tidak makan dan semalaman berbaring di tanah (2 Sam 12:16)
3) Puasa
Elia, 40 hari 40 malam berjalan kaki (1 Raj 19:8)
4) Puasa
Ester, 3 hari 3 malam tidak makan dan tidak minum (Est 4:16)
5) Puasa
Ayub, 7 hari 7 malam tidak bersuara (2:13)
6) Puasa Daniel, 10 hari hanya makan sayur
dan minum air putih (Dan 1:12), doa dan puasa (Dan 9:3), berkabung selama 21
hari (Dan 10:2)
7) Puasa Yunus, 3 hari 3 malam dalam perut
ikan (Yunus 1:17)
8) Puasa Niniwe, 40 hari 40 malam tidak
makan, tidak minum dan tidak berbuat jahat (Yunus 3:7)
Dan puasa yang tercatat dalam Perjanjian
Baru (PB):
1) Puasa
Yesus, 40 hari 40 malam tidak makan (Mat 4:2)
2) Puasa
Yohanes pembabtis, tidak makan dan tidak minum (Mat 11:18)
THEMA :
“Persaudaraan yang Menghidupkan (1 Raja Raja 17:7- 24)”
Sub Thema : “Memperkokoh Persekutuan yang
Partisipatif untuk Membangun Keadilan Sosial”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar