Pidato J. Leimena

"Tindakan ini adalah suatu tindakan historis bagi dunia mahasiswa umumnya dan masyarakat Kristen pada khususnya. GMKI menjadilah pelopor dari semua kebaktian yang akan dan mungkin harus dilakukan di Indonesia. GMKI menjadilah suatu pusat sekolah latihan (leershool) dari orang-orang yang mau bertanggungjawab atas segala sesuatu yang mengenai kepentingan dan kebaikan negara dan bangsa Indonesia. GMKI bukanlah merupakan Gesellschaft, melainkan ia adalah suatu Gemeinschaft, persekutuan dalam Kristus Tuhannya. Dengan demikian ia berakar baik dalam gereja, maupun dalam Nusa dan Bangsa Indonesia. Sebagai bagian dari iman dan roh, ia berdiri di tengah dua proklamasi: Proklamasi Kemerdekaan Nasional dan Proklamasi Tuhan Yesus Kristus dengan Injilnya, ialah Injil Kehidupan, Kematian dan Kebangkitan"

GMKI Komisariat FEB USU

GMKI Komisariat FEB USU
Keluarga besar GMKI Komisariat FEB USU

Jumat, 27 Maret 2015

KERADIKALAN YESUS DALAM MENGHADIRKAN KERAJAAN ALLAH



KERADIKALAN YESUS DALAM MENGHADIRKAN KERAJAAN ALLAH

FIGUR PEMURIDAN KRISTEN YANG SEJATI


   K
eradikalan Yesus berarti Yesus berbeda sama sekali dari apa yang orang pikirkan dalam segala hal, sehingga seringkali menimbulkan pro-kontra di dunia yang sekuler ini. Yesus dari Nazaret adalah seorang putra tukang kayu, pengkotbah, Rabi, penyembuh dan pembuat mujizat dan seorang tokoh Yahudi. Orang Kristen percaya bahwa Yesus adalah anak Allah, Tuhan dan  juruselamat umat manusia. Tetapi orang Yahudi menolak anggapan bahwa Yesus adalah Mesias sebagaimana yang telah dinubuatkan dalam kitab suci mereka. Perdebatan ini memunculkan pertanyaaan  “ Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” ( Yoh 1 : 46). Banyak orang yang tidak percaya akan nubuat nabi Yesaya ini, bahkan Yesus diusir dari kampung halaman-Nya, Nazaret. Inilah hal yang sangat kontroversial dari Yesus. Dengan berbagai reaksi keras tentang Dia, apakah itu penerimaan atau penolakan, ada yang mau membunuh Dia bahkan ada yang rela mati bagi Dia.
            Ditengah penjajahan bangsa Romawi terhadap bangsa Yahudi, orang Yahudi mengharapkan orang dari bangsa mereka yang akan menjadi Mesias mereka. Hingga tibalah saatnya kelahiran Yesus Kristus di palungan Betlehem dari seorang anak dara Maria. Mendengar lahir dari anak dara atau perawan memang sangat aneh, tetapi apabila kita meragukan itu, maka kita akan sulit memahami kisah Yesus bahkan memahami iman Kristen. Kedatangan Yesus dinubuatkan oleh Yohanes Pembabtis yang membabtis Yesus di sungai Yordan sebagai identifikasi dan solidaritas-Nya terhadap orang berdosa. Disinilah awal mula misi Yesus dalam memberitakan “Kerajaan Sorga.”
            Yesus pergi ke Galilea dalam melaksanakan misi-Nya. Dia banyak mengajar disana. Setiap guru yang berbobot biasanya mempunyai kelompok murid-murid yang mengikutinya dan menerima pengajarannya. Sehingga ada ajaran yang mengatakan “ carilah seorang guru dan perolehlah seorang sahabat.” Namun Yesus berkata lain. Yesuslah yang mencari murid, sebab ada yang tertulis “ Bukan kamu yang memilih Aku, Akulah yang memilih kamu” ( Yoh 15 :16). Dan Yesus pun pergi mendapatkan dan memilih ke-12 murid-Nya ( disciple ) yang melambangkan ke-12 suku Israel, yaitu bangsa pertama yang dipilih Allah untuk menerima janji keselamatan.Murid yang dipilih Yesus bukanlah orang yang terkenal dan berpengaruh, melainkan golongan menengah kebawahyang hina bahkan dikucilkan masyarakat. Tetapi Yesus sadar bahwa orang-orang yang ditolak masyarakat membutuhkan pengampunan Allah dan Yesus menaruh perhatian kepada manusia tanpa pandang status dan kedudukannya. Dan harapan Yesus kelak keduabelas murid-Nya menjadi guru seperti-Nya. Itulah murid yang memuridkan ( Kelompok Kecil). Untuk menjadi murid Yesus yang sejati haruslah kita memiliki komitmen total, yaitu penyerahan diri secara mutlak kepada Yesus. Adapun hal untuk mengikut Yesus yaitu kita harus menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Dia. Tuhan tidak menjanjikan hal-hal yang manis saja ketika mengikut Dia, melainkan setiap orang yang mengikut Dia harus rela menderita dan mengorbankan segalanya. “To receive Jesus cost nothing, To belive Jesus cost something and To follow Jesus cost everything.” Demikianlah “pemuridan Kristen yang sejati.”
            Adapun misi utama Yesus yaitu menghadirkan “Kerajaan Allah” dan pemberitaan “kabar baik” keseluruh penjuru dunia. Tuhan Yesus tidaklah monoton dalam menyampaikan firman-Nya. Banyak variasi yang dilakukan Tuhan Yesus seperti dengan menggunakan perumpamaan, penglihatan dan bahkan mujizat. Dalam kitab injil banyak menyatakan hal-hal mujizat yang luar biasa yang dilakukan oleh Yesus. Seperti mujizat penyembuhan, pengusiran setan dan mujizat-mujizat alam seperti Yesus menghentikan angin badai dan berjalan diatas air. Mujizat pertama Tuhan Yesus adalah mengubah air menjadi anggur dalam perkawinan di Kana. Banyak yang kagum akan perbuatan Yesus, namun banyak pula yang mengatakan perbuatan Yesus itu tidak masuk akal dan menyimpang dari hukum alam. Inilah kontroversialnya Yesus yang jalan-Nya tidak terselami oleh manusia biasa.
            Misi Yesus yang sesungguhnya bukanlah untuk dinobatkan menjadi Raja dan bukan untuk menunjukkan betapa hebat diri-Nya. Melainkan untuk memberitakan “Kerajaan Allah” yang akan membawa setiap orang percaya kepada keselamatan yang kekal. Tetapi banyak orang yang ingin menjatuhkan Yesus dan membuat semacam tuduhan, sehingga Yesus menjalani pemeriksaan sebanyak 5 kali. Tidak ada sama sekali kesalahan yang ditemukan melainkan hanya fitnah saja. Meskipun banyak tuduhan, Yesus banyak diam dan tidak membela diri. Akhirnya Yesus dijatuhi hukuman mati penyaliban ang merupakan penghukuman terkejam masa itu.
            Setelah penyaliban, Yesus mati dan bangkit pada hari yang ketiga. Dalam perjalanannya ke Athena, Rasul Paulus lebih memfokuskan khotbahnya mengenai kebangkitan Yesus. Dan lagi, perihal kebangkitan Yesus membuat orang skeptis dan bertanya-tanya akan kebenaran sejarah ini. Para sejarawan berpendapat bahwa yang dapat disebut dengan sejarah hanyalah yang masuk tatanan ruang-waktu dan aturan sebab-akibat yang merupakan kerangka untuk memahami dunia. Sehingga segala sesuatu yang tidak dapat dijelaskan dengan ilmu pengetahuan itu tidak mungkin. Menjelaskan perihal kebangitan Yesus memang tidak dapat dimengerti secara logis. Dia telah bangkit sebagai manusia, tetapi sebagai manusia yang tak terbats ruang-waktu. Dicatat dalam Perjanjian Baru (PB) setidaknya Yesus telah menampakkan diri 11 kali seperti kepada Maria Magdalena, Petrus dan Yakobus. Bahan bukti sejarah dalam kitab injil dipusatkan pada 2 kenyataan utama : kubur kosong dan beberapa perjumpaan dengan Yesus. Seperti dalam lirik lagu ~ S’bab Dia Hidup~ “Anak Allah Yesus nama-Nya, menyembuhkan, menyucikan. Bahkan mati tebus dosaku, kubur kosong membuktikan Dia hidup. S’bab Dia hidup ada hari esok, s’bab Dia hidup ku tak gentar. Karena ku tau Dia pegang hari esok, hidup jadi berarti s’bab Dia hidup.” Benarlah adanya bahwa Yesus telah bangkit yang menjadi puncak kemenangan-Nya sehingga kita manusia dimenangkan atas dosa. Sebab itu, para pengikut Yesus harus menyadari bahwa Dia kini telah duduk ditempat kehormatan dan kekuasaan tertinggi, tidak lagi dibatasi oleh waktu dan ruang.
            Dalam segala hal yang terjadi dalam kehidupan Tuhan Yesus, akhirnya Tuhan Yesus menghadapkan kita pada 2 pilihan yang sulit, yaitu “mencapnya sebagai penipu ( baik mujizat-Nya, kelahiran ajaib-Nya dan kebangkitn-Nya) atau mencapnya sebagai Anak Allah dan penyelamat dunia. Memilih untuk mengikut Dia atau membenci Dia. Tidak ada tempat bagi yang netral, sehingga pilihan netral pun menjadi pilihan membenci Dia ( Eduard Schweizer ). Ia mau supaya kita datang dan mengikut Dia dan dalam imanlah seseorang datang kepada Yesus. Ini bukanlah menjadi pilihan yang sulit jika iman sudah mendominasi dan mendiami hidup kita. Sesuai dengan perumpamaan dalam mendirikan rumah, “ Orang yang mendengar perkataan-Nya dan melakukannya, sama seperti orang bijak yang membangun rumahnya diatas batu. Pada waktu hujan turun, banjir dan angin melanda rumah itu, rumah itu tidak roboh sebab didirikan diatas batu dan berlandaskan dasar yang kuat.” “Dan setiap orang yang mendengar perkataan-Nya namun tidak melakukannya, sama seperti orang bodohyang membangun rumah diatas pasir. Ketika hujan turun, banjir dan angin melanda rumah itu, robohlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya” ( Mat 7 : 24 - 26 ).
            Jadi, penafsiran akan eksistensi atau keberadaan Allah di dunia begitu banyak. Hal tersebut terjadi karena kita tidak mengimani kebenran dan keberadaan-Nya serta Keradikalan Yesus dalam menghadirkan Kerajaan Allah.
            Untuk itu, marilah kita melihat pribadi Yesus yang menyeluruh dan tidak hanya melihat dari sisi-Nya sebagai Tuhan dan beranggapan bahwa karena Dia Tuhan, maka apa saja yang Dia Inginkan dapat terjadi. Tetapi marilah kita melihat dari satu sisi yang berbeda yaiu pandangan-Nya yang Radikal. Sebab ada yang tertulis : “ Apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah” ( Luk 18:27 ) dan “ Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil” ( Luk 1:37 ). Jalan Yesus memang tak terselami dan rancangan damai sejahtera Yesus kiranya senantiasa menyertai kita. Amin.

Oleh : Kerry Sianipar                   
Maper 2014                                             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar