Pidato J. Leimena

"Tindakan ini adalah suatu tindakan historis bagi dunia mahasiswa umumnya dan masyarakat Kristen pada khususnya. GMKI menjadilah pelopor dari semua kebaktian yang akan dan mungkin harus dilakukan di Indonesia. GMKI menjadilah suatu pusat sekolah latihan (leershool) dari orang-orang yang mau bertanggungjawab atas segala sesuatu yang mengenai kepentingan dan kebaikan negara dan bangsa Indonesia. GMKI bukanlah merupakan Gesellschaft, melainkan ia adalah suatu Gemeinschaft, persekutuan dalam Kristus Tuhannya. Dengan demikian ia berakar baik dalam gereja, maupun dalam Nusa dan Bangsa Indonesia. Sebagai bagian dari iman dan roh, ia berdiri di tengah dua proklamasi: Proklamasi Kemerdekaan Nasional dan Proklamasi Tuhan Yesus Kristus dengan Injilnya, ialah Injil Kehidupan, Kematian dan Kebangkitan"

GMKI Komisariat FEB USU

GMKI Komisariat FEB USU
Keluarga besar GMKI Komisariat FEB USU

Rabu, 27 April 2016

Resume Diskusi Tematis II ”Kondisi UMKM Sumatera Utara” 27 November 2015




Pengurus Komisariat
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA
Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU
Medan

Sekretariat: Jl. Sultan Iskandar Muda No. 107 A 20119 Medan E-mail:gmkikomsfebusu@gmail.com



Resume Diskusi Tematis II
”Kondisi UMKM Sumatera Utara”
“Medan (ANTARA News) - Bank Indonesia mencatat kredit usaha mikro, kecil, dan menengah di Sumut pada 2014 tumbuh sebesar 15,25 persen dibandingkan 2013 atau mencapai Rp45,77 triliun. Jumlah UMKM di Provinsi Sumatera Utara terdiri dari usaha mikro sebesar  1.453.063 unit dan usaha kecil 698.666 unit. Sementara perusahaan menengah berjumlah 136.574 unit dengan jumlah penyerapan tenaga kerja secara keseluruhan sebesar 625.954 orang”.
Keberadaan Usaha Mikro Kecil,Menengah (UMKM) di Indonesia sangat strategis dalam rangka peningkatan perkembangan perekonomian. Hal ini terlihat dari jumlah tenaga kerja yang bekerja disektor itu. Ketangguhan UMKM telah terbukti sebagai jaring pengaman perekonomian di saat perusahaan besar banyak yang gulung tikar. Jadi keberadaan UMKM menjadi salah sat aspek penting dalam menjalankan roda perekonomian yang mampu mendorong masyarakan kelas menengah kebawah untuk terjun dalam dunia usaha.  Alasan lain mengapa UMKM perlu dikembangkan lagi adalah, mengingat bahwa koperasi dan UMKM adalah sokoguru perekonomian terpenting di Indonesia termasuk di Sumatera Utara. Selain itu, dengan lebih diutamakannya pendirian dan pengembangan sektor UMKM, maka distribusi dan pemerataan pendapatan akan lebih terjaga khususnya di Sumatera Utara, sehingga secara otomatis membantu menghilangkan dilema masyarakat yaitu jumlah kemiskinan. Dengan terbentuknya keadaan seperti ini, akan lebih condong pada keadaan masyarakat dalam sistem ekonomi kerakyatan atau ekonomi pancasila ditengah-tengah maraknya praktek kapitalisme dan penyalahgunaan kekuatan pemerintah dalam mengelola usaha-usaha kerakyatan.
Sampai saat ini tercatat bahwa dari sektor UMKM dapat berkontribusi menyumbangkan sejumlah  57.94%  atau Rp303,6 Triliun (Data Kemenkop & UMKM 2013) terhadap PDB nasional secara keseluruhan. Sedangkan UMKM di Sumatera Utara mampu menyerap 4.950.955 tenaga kerja pada tahun 2013 yang mengalami peningkatan  5,88% dari tahun sebelumnya. Sedangkan jika dibandingkan dengan jumlah penduduk sumut sebanyak 13.043.317 jiwa, maka sekitar 37,96% dari total penduduk tersebut diserap sebagai tenaga kerja di sektor UMKM Sumatera Utara. Oleh karena itu, sektor UMKM perananya sangat strategis bagi perekonomian Sumatera Utara karena akan mendorong lahirnya pelaku-pelaku usaha baru.
Untuk itu pengembangan UMKM di Propinsi ini perlu mendapat perhatian yang lebih serius dalam rangka peningkatan kemampuan pengusaha untuk bersaing pada pasar regional dan internasional. Karena pada umumnya setiap UMKM selalu menghadapi beberapa hambatan kemampuannya di bidang manajerial dan  modal usaha. Selain itu, akses pasar serta perrluasannya msih sangat lemah, lain lagi iklim usah ayang tidak mendukung.  Pemerintah tentu mengetahui betapa pentingnya keberadaan UMKM bagi rakyat dan perekonomian nasional, peran pemerintah dalam mengakomodasi dan memfasilitasi masyarakat di Sumatera Utara untuk mengembangkan UMKM sangat di butuhkan. Untu itu, peran pemerintah sangat vital dalam pengembangan UMKM tersebut, misalnya melakuakan kegiatan pembinaan terhadap pelaku UMKM yang efisien yang efektif.
Untuk pengembangan sektor tersebut ada beberapa solusi alternatif dari pemerintah terhadap UMKM sumatera Utara yaitu:
1.      Memberikan bantuan modal melalui penyisihan laba dari BUMN.
2.      Kewajiban bagi bank pemerintah untuk membagikan kredit dengan suku bunga rendah yang di subsidi oleh pemerintah.
3.      Meningkatakan kemampuan pemasaran melalui pameran UMKM.
4.      Perlunya suntikan dana dari pemerintah melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).
5.      Pembinaan/pelatihan secara rutin terutama untuk skill manajerial dan pemanfaatan teknologi.
6.      Mengembangkan sentra usaha di masing-masing daerah serta mengembangkan pola kemitraan(System Sub-Contacting).
Oleh karena itu, keadan UMKM yang perlu membutuhkan perhatian dari  pemerintah. Akan tetapi keadaan saat ini yang mungkin masih susah mengalami peningkatan dan perkembangan dari sebelumnya bukan saja disebapkan oleh peranan pemerintah, tetapi juga bisa jadi pengaruhnya dari pelaku usaha tersebut. Sehingga yang diharapkan nantinya dari kita sebagai kader-kader GMKI adalah menjadi subjek pelaku usaha nantinya dalam perekonomian dalam hal pengembangan laju pertumbuhan ekonomi indonesia.
UtOmnes Unum Sint!
Shalom!



THEMA : “Persaudaran yang Menghidupkan ” (1 Raja Raja 17 : 7 - 24)
Sub Thema:  Memperkokoh Persekutuan yang Partisipatif untuk Membangun Keadilan Sosial “

Tidak ada komentar:

Posting Komentar