Pengurus Komisariat
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA
Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU
Medan
Sekretariat: Jl. Sultan Iskandar Muda No. 107 A 20119 Medan
E-mail:gmkikomsfebusu@gmail.com
Resume Diskusi Tematis
II
”Kondisi UMKM Sumatera
Utara”
“Medan (ANTARA News) - Bank Indonesia mencatat kredit usaha mikro, kecil,
dan menengah di Sumut pada 2014 tumbuh sebesar 15,25 persen dibandingkan 2013
atau mencapai Rp45,77 triliun. Jumlah UMKM di Provinsi Sumatera Utara
terdiri dari usaha mikro sebesar 1.453.063 unit dan usaha kecil 698.666
unit. Sementara perusahaan menengah berjumlah 136.574 unit dengan jumlah
penyerapan tenaga kerja secara keseluruhan sebesar 625.954 orang”.
Keberadaan Usaha Mikro
Kecil,Menengah (UMKM) di Indonesia
sangat strategis dalam rangka peningkatan perkembangan perekonomian. Hal ini terlihat dari jumlah tenaga
kerja yang bekerja disektor itu. Ketangguhan UMKM telah terbukti sebagai jaring
pengaman perekonomian di saat perusahaan besar banyak yang gulung tikar. Jadi keberadaan UMKM menjadi salah sat aspek
penting dalam menjalankan roda perekonomian yang mampu mendorong masyarakan
kelas menengah kebawah untuk terjun dalam dunia usaha. Alasan
lain mengapa UMKM perlu dikembangkan lagi adalah, mengingat bahwa koperasi dan
UMKM adalah sokoguru perekonomian terpenting di Indonesia termasuk di Sumatera
Utara. Selain itu, dengan lebih diutamakannya pendirian dan pengembangan sektor
UMKM, maka distribusi dan pemerataan pendapatan akan lebih terjaga khususnya di
Sumatera Utara, sehingga secara otomatis membantu menghilangkan dilema
masyarakat yaitu jumlah kemiskinan. Dengan terbentuknya keadaan seperti ini,
akan lebih condong pada keadaan masyarakat dalam sistem ekonomi kerakyatan atau
ekonomi pancasila ditengah-tengah maraknya praktek kapitalisme dan
penyalahgunaan kekuatan pemerintah dalam mengelola usaha-usaha kerakyatan.
Sampai saat ini tercatat bahwa dari sektor UMKM
dapat berkontribusi menyumbangkan sejumlah
57.94% atau Rp303,6 Triliun (Data
Kemenkop & UMKM 2013) terhadap PDB nasional secara keseluruhan. Sedangkan UMKM di Sumatera Utara mampu menyerap
4.950.955 tenaga kerja pada tahun 2013 yang mengalami peningkatan 5,88% dari tahun sebelumnya. Sedangkan jika
dibandingkan dengan jumlah penduduk sumut sebanyak 13.043.317 jiwa, maka
sekitar 37,96% dari total penduduk tersebut diserap sebagai tenaga kerja di
sektor UMKM Sumatera Utara. Oleh karena itu, sektor UMKM perananya sangat
strategis bagi perekonomian Sumatera Utara karena akan mendorong lahirnya
pelaku-pelaku usaha baru.
Untuk itu pengembangan
UMKM di Propinsi ini perlu mendapat perhatian yang lebih serius dalam rangka
peningkatan kemampuan pengusaha untuk bersaing pada pasar regional dan
internasional. Karena pada umumnya setiap UMKM selalu
menghadapi beberapa hambatan kemampuannya di bidang manajerial dan modal usaha. Selain itu, akses pasar serta
perrluasannya msih sangat lemah, lain lagi iklim usah ayang tidak
mendukung. Pemerintah tentu mengetahui betapa pentingnya
keberadaan UMKM bagi rakyat dan perekonomian nasional, peran pemerintah dalam
mengakomodasi dan memfasilitasi masyarakat di Sumatera Utara untuk
mengembangkan UMKM sangat di butuhkan. Untu itu, peran pemerintah
sangat vital dalam pengembangan UMKM tersebut, misalnya melakuakan kegiatan
pembinaan terhadap pelaku UMKM yang efisien yang efektif.
Untuk pengembangan sektor
tersebut ada beberapa solusi alternatif dari pemerintah terhadap UMKM sumatera
Utara yaitu:
1.
Memberikan
bantuan modal melalui penyisihan laba dari BUMN.
2.
Kewajiban
bagi bank pemerintah untuk membagikan kredit dengan suku bunga rendah yang di
subsidi oleh pemerintah.
3.
Meningkatakan
kemampuan pemasaran melalui pameran UMKM.
4.
Perlunya
suntikan dana dari pemerintah melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).
5.
Pembinaan/pelatihan
secara rutin terutama untuk skill manajerial dan pemanfaatan teknologi.
6.
Mengembangkan
sentra usaha di masing-masing daerah serta mengembangkan pola kemitraan(System
Sub-Contacting).
Oleh
karena itu, keadan UMKM yang perlu membutuhkan perhatian dari pemerintah. Akan tetapi keadaan saat ini yang
mungkin masih susah mengalami peningkatan dan perkembangan dari sebelumnya
bukan saja disebapkan oleh peranan pemerintah, tetapi juga bisa jadi
pengaruhnya dari pelaku usaha tersebut. Sehingga yang diharapkan nantinya dari
kita sebagai kader-kader GMKI adalah menjadi subjek pelaku usaha nantinya dalam
perekonomian dalam hal pengembangan laju pertumbuhan ekonomi indonesia.
UtOmnes Unum Sint!
Shalom!
THEMA : “Persaudaran yang Menghidupkan ” (1 Raja Raja 17 : 7 - 24)
Sub Thema: “Memperkokoh Persekutuan yang Partisipatif untuk
Membangun Keadilan Sosial “
Tidak ada komentar:
Posting Komentar