Pidato J. Leimena

"Tindakan ini adalah suatu tindakan historis bagi dunia mahasiswa umumnya dan masyarakat Kristen pada khususnya. GMKI menjadilah pelopor dari semua kebaktian yang akan dan mungkin harus dilakukan di Indonesia. GMKI menjadilah suatu pusat sekolah latihan (leershool) dari orang-orang yang mau bertanggungjawab atas segala sesuatu yang mengenai kepentingan dan kebaikan negara dan bangsa Indonesia. GMKI bukanlah merupakan Gesellschaft, melainkan ia adalah suatu Gemeinschaft, persekutuan dalam Kristus Tuhannya. Dengan demikian ia berakar baik dalam gereja, maupun dalam Nusa dan Bangsa Indonesia. Sebagai bagian dari iman dan roh, ia berdiri di tengah dua proklamasi: Proklamasi Kemerdekaan Nasional dan Proklamasi Tuhan Yesus Kristus dengan Injilnya, ialah Injil Kehidupan, Kematian dan Kebangkitan"

GMKI Komisariat FEB USU

GMKI Komisariat FEB USU
Keluarga besar GMKI Komisariat FEB USU

Jumat, 13 Mei 2016

Resume Diskusi Alkitabiah IV “Gambar Diriku…Rusakkah?” (Jumat, 22 April 2016)



PENGURUS KOMISARIAT
         GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA
         Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU
        Medan

      Sekretariat: Jl. Sultan Iskandar Muda No. 107 A 20119 Medan E-mail : gmkikomsfebusu@gmail.com

Resume Diskusi Alkitabiah IV
“Gambar Diriku…Rusakkah?”
(Jumat, 22 April 2016)

            Pada mulanya Allah menciptakan manusia segambar dan serupa dengan Allah (imagodei). Sehingga seluruh aktivitas manusia seharusnya mencerminkan gambar dan rupa Allah.. Namun pada kenyataannya manusia yang katanya wakil Allah dibumi tidak lagi mencerminkan rupa Allah didalam dirinya. Manusia telah tercemar oleh dosa. Gambar dirinya telah rusak Pada kesempatan kali ini GMKI Komisariat FEB USU berdiskusi bersama Pdt Beltazar Nainggolan, M.Th. untuk membahas mengenai bagaimana rupa manusia yang seharusnya
            Gambar diri setiap manusia indah dan sempurna (Kejadian 1:26-28). “Segambar dan Serupa” dengan Allah yang dimaksud bukan secara fisik, tetapi bahwa manusia diberikan Allah Natur Kemuliaan non absolut yakni: Kemampuan Berpikir, Kemampuan Berkarakter, dan Kemampuan Bersosial. Namun semua natur non absolute yang telah diberikan Allah tidak lagi murni, ia telah tercemar oleh dosa (Roma 3:9-14) yang mengakibatkan rusaknya cara berpikir, rusaknya karakter dan rusak hubungan sosial manusia.
            Gambar diri yang rusak mengakibatkan kerusakan moral, inkosisten dan kehilangan fokus serta memiliki mental mediokriti (sikap tidak peduli, mengabaikan proses, rendah daya saing dan tidak pernah  serius) [Bilangan 13:30-33]. Cirinya dapat kita lihat sebagai berikut:
-          Membandingkan Diri (Rendah Diri)               - Sulit minta maaf
-          Takut Gagal, Tahut Dihukum                         - Pendengar yang buruk, egois
-          Ketagihan kebiasaan buruk                             - Terikat dengan kebiasaan yang buruk
-          Sulit ditegur, munafik                                       ( judi, ponografi, merokok, dll)
Gambar diri yang kini telah tercemar ini dipengaruhi oleh infomasi/ penilaian dari :
1.      Orang Lain ( Orangtua, Teman atau Orang Terdekat)
2.      Pengadilan Manusia (Filsafat, Budaya, Kepercayaan)
3.      Diri Sendiri (Pembicaraan Diri/ Self Talk)
4.      Tuhan (Firman Tuhan)

Text Box: Rumus Setan : Penampilan + Apa Kata OrangGambar diri yang rusak harus segera dipulihkan. Agar tidak memghalangi segala rencana indah Allah didalam kehidupan manusia. Gambar diri manusia rusak akibat ada kepercayaan yang salah :
Text Box: Rumus Tuhan : Pribadi  + Apa Kata Tuhan                                                                                                      Selalu menyangkutkan dirinya pada penampilan dan apa yang dikatakan orang tentang dirinya. Sehingga ia tidak lagi menjadi dirinya. Kepercayaan yang benar                           
                                                                                                                                         Manusia adalah apa tentang dirinya dan tentang apa yang Tuhan katakan tentang dirinya . ketika orang berkata Hidupmu Tak Berarti,  Tuhan berkata bahwa Hidupmu Sangatlah Berharga.
                  Ada banyak hal yang dapat kita lakukan dalam pemulihan gambar diri selain mengikuti Rumus Tuhan, yakni dengan melakukan peperangan rohani (Ef 6:10-20) serta isi pikiran dan hati dengan kebenaran (Berpikir Kristus, Filipi 4:8-9). Jangan mau diintervensi dan diintimidasi oleh si Iblis untuk segala hal yang merusak gambar diri seperti tindakan korupsi, pergaulan bebas, yang perlu dilakukan adalah temukan PENYEBAB, bukan PEMICU.
Layaknya sebuah pohon, ketika kita ingin memusnahkannya kita tidak dapat memusnahkanya dengan memangkas dedaunannya saja atau memenebang batang pohonnya, sebab akar pohon tersebut dapat membuat tunas-tunas yang baru. Yang harus kita lakukan adalah mencabut akarnya.
Ya gambar diri yang rusak dapat dibaratkan sebuah pohon, Dahan dan Batang adalah PEMICU dan akarnya adalah PENYEBABNYA

TEMUKAN PENYEBABNYA BUKAN PEMICUNYA








THEMA          : “Persaudaraan yang Menghidupkan (1 Raja Raja 17:7- 24)
Sub Thema      : “Memperkokoh Persekutuan yang Partisipatif untuk Membangun Keadilan Sosial”



 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar