PENGURUS KOMISARIAT
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA
Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU
Medan
Resume
Diskusi Alkitabiah IV
“Gambar
Diriku…Rusakkah?”
(Jumat,
22 April
2016)
Pada
mulanya Allah menciptakan manusia segambar dan serupa dengan Allah (imagodei). Sehingga seluruh aktivitas
manusia seharusnya mencerminkan gambar dan rupa Allah.. Namun pada kenyataannya
manusia yang katanya wakil Allah dibumi tidak
lagi mencerminkan rupa Allah didalam dirinya. Manusia telah tercemar oleh dosa.
Gambar dirinya telah rusak Pada kesempatan kali ini GMKI Komisariat FEB USU
berdiskusi bersama Pdt Beltazar Nainggolan, M.Th. untuk membahas mengenai
bagaimana rupa manusia yang seharusnya
Gambar
diri setiap manusia indah dan sempurna (Kejadian 1:26-28). “Segambar dan
Serupa” dengan Allah yang dimaksud bukan secara fisik, tetapi bahwa manusia
diberikan Allah Natur Kemuliaan non absolut yakni: Kemampuan Berpikir, Kemampuan Berkarakter, dan Kemampuan Bersosial. Namun semua natur non absolute yang telah
diberikan Allah tidak lagi murni, ia telah tercemar oleh dosa (Roma 3:9-14)
yang mengakibatkan rusaknya cara berpikir, rusaknya karakter dan rusak hubungan
sosial manusia.
Gambar diri yang rusak mengakibatkan
kerusakan moral, inkosisten dan kehilangan fokus serta memiliki mental
mediokriti (sikap tidak peduli, mengabaikan proses, rendah daya saing dan tidak
pernah serius) [Bilangan 13:30-33].
Cirinya dapat kita lihat sebagai berikut:
-
Membandingkan
Diri (Rendah Diri) - Sulit
minta maaf
-
Takut
Gagal, Tahut Dihukum -
Pendengar yang buruk, egois
-
Ketagihan
kebiasaan buruk -
Terikat dengan kebiasaan yang buruk
-
Sulit
ditegur, munafik ( judi, ponografi, merokok, dll)
Gambar
diri yang kini telah tercemar ini dipengaruhi oleh infomasi/ penilaian dari :
1. Orang Lain ( Orangtua, Teman atau
Orang Terdekat)
2. Pengadilan Manusia (Filsafat, Budaya,
Kepercayaan)
3. Diri Sendiri (Pembicaraan Diri/ Self Talk)
4. Tuhan (Firman Tuhan)
Gambar diri yang rusak harus segera
dipulihkan. Agar tidak memghalangi segala rencana indah Allah didalam kehidupan
manusia. Gambar diri manusia rusak akibat ada kepercayaan yang salah :
Selalu
menyangkutkan dirinya pada penampilan dan apa yang dikatakan orang tentang
dirinya. Sehingga ia tidak lagi menjadi dirinya. Kepercayaan yang benar
Manusia
adalah apa tentang dirinya dan tentang apa yang Tuhan katakan tentang dirinya .
ketika orang berkata Hidupmu Tak Berarti, Tuhan berkata bahwa Hidupmu Sangatlah Berharga.
Ada
banyak hal yang dapat kita lakukan dalam pemulihan gambar diri selain mengikuti
Rumus Tuhan, yakni dengan melakukan
peperangan rohani (Ef 6:10-20) serta isi pikiran dan hati dengan kebenaran
(Berpikir Kristus, Filipi 4:8-9). Jangan mau diintervensi dan diintimidasi oleh
si Iblis untuk segala hal yang merusak gambar diri seperti tindakan korupsi, pergaulan
bebas, yang perlu dilakukan adalah temukan PENYEBAB, bukan PEMICU.
Layaknya
sebuah pohon, ketika kita ingin memusnahkannya kita tidak dapat memusnahkanya
dengan memangkas dedaunannya saja atau memenebang batang pohonnya, sebab akar
pohon tersebut dapat membuat tunas-tunas yang baru. Yang harus kita lakukan
adalah mencabut akarnya.
Ya gambar diri
yang rusak dapat dibaratkan sebuah pohon, Dahan dan Batang adalah PEMICU dan akarnya adalah PENYEBABNYA
TEMUKAN PENYEBABNYA BUKAN PEMICUNYA
THEMA : “Persaudaraan
yang Menghidupkan (1 Raja Raja 17:7- 24)”
Sub Thema : “Memperkokoh Persekutuan yang
Partisipatif untuk Membangun Keadilan Sosial”
|
|||
Tidak ada komentar:
Posting Komentar